Monday, June 24, 2013

Bangkok ~ Day 6

Pagi di isi oleh berenang dan main ke gym setelah itu check out dan titipkan tas di councierge setelah itu main kembali ke Terminal 21 dan belanja baju – baju kembali yang kemarin Cuma sempat di lirik karena toko – toko sudah pada mau tutup kemarin.
Menjelang sore saya ajak anak saya untuk ambil tas di hotel sementara istri tetap tunggu di Terminal 21 karena rencananya kita akan ke bandara naik subway saja.

Dari Sukhumvit Station ini sampe ke Petchaburi station hanya 7 bath saja dan keluar di pintu 3 trus berputar ke belakang jalan kira-kira 5 menit sampe ke Malassan station yang akan ke Airport. Itu ada 2 pilihan pake yg express or regular. Yang regular berhenti di beberapa station dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampe bandara dgn biaya 35 bath. Klo express katanya Cuma 15 menit dan tidak berhenti tp langsung ke airport namun biayanya saya tidak tanya karena saya tidak pilih yang ini.

Sampe di Suvarnabhumi airport kami sampai di lt Basement nich sehingga perlu naik ke lt 4 untuk check in dan waktu masih cukup panjang sehingga kita setelah kita check in masih sempat untuk keliling di toko – toko bandara namun menurut saya tidak sebagus fasilitanya seperti yang ada di Changi airport namun dibandingkan dengan Soekarno – Hatta yang masih jauh lebih bagus Suvarnabhumi.

Pesawat take off sesuai jadwal dan sampe di terminal 3 Jakarta tengah malam dan kembali kisruh di tempat pengambilan bagasi oleh karena papan petunjuk tidak sesuai dengan kenyataan sampe akhirnya petugas teriak – teriak memberikan petunjuk bagasi dari pesawat mana yang akan keluar…….management bandara kita memang masih perlu banyak perbaikan. Sampe di rumah Senin, 25 Juni 2013 dini hari sekitar jam 01.45

Pattaya ~ Day 5

Pagi ini kita kembali di jemput oleh bell travel untuk balik ke Bangkok dan sampai di Bangkok kita diantarakan ke hotel tempat kami menginap yaitu Admiral Premiere Hotel. Hotel ini kami pesan lewat http://agoda.com dan hotelnya bersih dengan kamar yang cukup luas. Setelah check in kami diantarkan oleh tuk –tuk hotel ke Plaza Terminal 21 yang merupakan bagian dari service hotel.

Jadi letak hotel ini sebenarnya tidak jauh dari Terminal 21 dan disamping plaza ini ada Sukhumvit Subway station yang kami tuju karena plannya mau ke Chatuchak market dulu.

Naik subway dari sini kami turun di Khampeang Phet station dengan biaya 36 bath/org karena anak saya yang paling kecil tingginya sudah lewat dari 120 cm.
Oh ya untuk beli coinnya bisa di mesin namun tidak ada pilihan untuk anak2, klo mau beli coin untuk anak harus ke counter tiket dan disana oleh petugasnya di cek apakah benar anak tersebut belum melewati batas tinggi 120 cm klo sudah lewat tetap dikenakan sebagai tiket dewasa.

Malam hari setelah capek muter – muter di Chatuchak kembali ke hotel setelah sebelumnya menyempatkan diri sejenak main ke terminal 21.

Pattaya ~ Day 4

Hari ini rencannya memang mau santai dan menikmati fasilitas hotel, jadi anak2 juga bangunnya menjelang siang setelah itu berenang saja di hotel dan siangnya kita sempat naik tuk – tuk ke Royal Garden Plaza.
Di Royal Garden Plaza ini di dalamnya ada Louis Tussaud (museum patung lilin) dan juga area “Believe it or not”…….serta bioskop 3 D, tapi kami sekeluarga tidak main / masuk ke sana karena tiketnya mahal serta patung lilinnya koq tidak sebagus Madam Tussaud yang ada di HK.
Jadi anak – anak lebih memilih membeli baju – baju serta koleksinya Giordano gitu dech.

Sore harinya kita dijemput untuk nonton Tiffany Show, oh ya untuk acara ini kami juga pesan lewat internet dan pilih yang antar – jemput dari hotel ke tempat acara nich. Untuk pesannya lewat http://www.hotel2thailand.com dan ternyata memang lebih murah sich dibandingkan go show.

Pulangnya kita turun di tengah jalan nich, karena ingin lihat walking street karena pas lewat. Lokasi ini banyak bar nya dan sebenarnya kurang cocok sich buat anak2 karena banyak bar dengan pramuria yang minim baju…..ahhahahaa… tapi ya sudahlah karena anak2 juga perlu tahu dan didampingi, jalan di sini anak2 sempat cari sepatu namun tidak ketemu yang cocok dan yang menarik adalah ada penjual ice cream dari Turki yang menarik karena menjualnya pake show tuch. Saat menyajikan kadang kita Cuma diberikan sedikit sekali eh pas di pegang cup nya tahu2 ice creamnya tetap nempel di sendoknya jadi yang kita pegang Cuma cup kosong saja, trus lain kesempatan saat mau di ambil es seolah terjatuh yang bikin kaget ternyata itu Cuma trik jari penjual sehingga es krim nya ada di bawah telapak tangan penjual yang dipegang dengan jarinya….lucu dech show nya dan membuat anak saya yang paling kecil tertawa terpingkal – pingkal…..

Pulang ke hotel kita naik tuk – tuk yang bayarnya 10 Bath/org tanpa melihat jarak jauh dekatnya. Setelah saya perhatikan jadi tuk – tuk ini sebenarnya membentuk angka 8 namun lingkaran atas dan bawah terpisah oleh jalan yang dibatasi oleh walking street dimana kendaraan tidak boleh masuk setelah jam 6 sore dan lingkaran atas serta bawah ini hanya bersinggungan di sekitar area walking street.

Jadi klo mau ke arah bawah yaitu area Jomtien Beach harus pastikan bahwa tuk – tuk nya akan lewat situ atau ke arah Pattaya Beach (atas) Jangan sampe salah naik tuk – tuk karena akan makin jauh dari tempat yang kita tuju dan sampe terminal ya harus bayar 10 Bath dulu baru boleh naik lagi…..ahahahahahaha……..

Pattaya ~ Day 3

Pagi hari anak2 sulit sekali dibangunkan mungkin karena semalam pada tidur sampe malam nich, ada yang nonton TV or main internet dan update status…..ahhahaha…karena wifi di hotel ini kencang banget dan free…. Menjelang siang dech baru kita keluar dari hotel menuju ke Suphattra Land yang jaraknya sekitar 1 jam perjalanan dari Pattaya naik mobil (60 km). Tempat ini adalah taman buah dan kita boleh makan buah di dalam dengan gratis sebanyak kita bisa makan dan itu sudah dipetik oleh penjaganya jadi ada semacam tenda – tenda tempat kita bisa makan.

Masuk ke dalam diantar oleh kendaraan mobil taman dan tour guide yang bisa berbicara dengan berbagai macam bahasa, ada rambutan, manggis, mangga, durian, semangka dan sebagainya tentu buat kami yang paling popular adalah durian. Kita berkeliling dan terakhir juga menyebrang jalan raya untuk masuk ke lokasi kebun lainnya dan menikmati salad sayuran organic dan di perhentian terakhir kita ditawari untuk membeli madu asli yang berada di kawasan kebun itu.

Selama di dalam kita tidak dibatasi waktunya dan boleh main sepuasnya menikmati suasana dan hawa kebun yang sejuk jadi mobil mana saja boleh kita naiki karena mobil itu berkeliling trus. Sayangnya saat kami datang ini sedang tidak musim anggur jadi untuk buah yang satu ini kita Cuma bisa lihat pohonnnya saja. Tidak terasa lama juga kita didalam dan sekitar jam 3 lewat dech baru kita keluar untuk menuju ke Silver Lake lagi yang harus ditempuh sekitar 1 jam perjalanan juga…hahahhaha……

Sampe di Silver Lake menjelang jam 6 dan pengunjung juga sepi sehingga yang jaga pintu masuk tidak ada dan mobil keliling juga tidak beroperasi sementara kita sudah kebelet pipis dan langsung saja masuk jadinya karena toilet ada setelah pintu masuk taman……. Selanjutnya kita jalan kaki memutari telaga untuk foto – foto karena memang pemandangannya bagus sekali, kita tidak naik kendaraan karena mungkin kami datang sudah menjelang sore dan kami malas jalan kaki terlalu jauh masuk ke kebun anggurnya …….jadi Cuma mengelilingi telaga kecil saja.

Sebelum pulang kita sempat makan malam Pizza di sebrang lokasi Silver Lake ini

Pattaya ~ Day 2

Rencananya hari ke 2 ini kita mau jalan ke Nong Noch Village, Laser Budha dan Silverlake trus dari semalam sudah cari travel agent yang menawarkan paket ke sana termasuk kontak ke Niko (tour guide di Bangkok ) yang bisa menyediakan sarana transportasi dan tiket namun setelah kami timbang – timbang koq ya mahal sekali karena P’ Niko posisi di Bangkok dan untuk ke Pattaya beliau harus menghitung biaya Bangkok – Pattaya.
 
Akhirnya kami putuskan untuk cari transportasi saja di Pattaya dan car rental yang kami temukan ada di jalan Thappraya dekat perempatan dengan jalan Thepprasit dan setelah dikalkulasi memang lebih murah sewa mobil tanpa supir yang harganya sekitar 1.350 bath (24 jam) dengan Toyota Altis, klo sejenis Jazz sekitar 1.150 gitu dech…….., klo car rental yang ada supirnya harus kita cari dekat dengan pantai pattaya katanya…tapi kami ngga ke sana cause kita pikir setir sendiri saja dan SIM Indonesia juga diterima sich di rental ini.

Dengan mengandalkan GPS kami sampai dech di Nong Noch Village dan tak terasa hamper 3 jam kami habiskan di tempat ini, sehingga saat menuju ke Laser Budha sudah sore banget dan menjelang malam baru ke Silver lake.

Tiket masuk ke Nong Noch Village itu 500 bath / orang, sedangkan Laser Budha sich free dan Silver Lake 10 bath / orang. Jarak antara Nong Noch dengan Laser Budha itu tidak jauh paling Cuma 10 menit naik mobil dan dari Laser Budha ke Silver Lake juga sangat dekat sekali bahkan dapat dikatakan bersebelahan tuch karena masih berada di 1 jalan saja.

Silver Lake ini tempatnya sangat bagus untuk foto – foto karena pemandangannya indah namun karena kita datang sudah lewat dari jam 7 malam, walaupun jam 7 sebenarnya masih ada sedikit cahaya matahari namun lokasi sudah ditutup, jadi kita Cuma lihat dari atas saja dan foto juga kurang begitu bagus jadi istri bilang besok kita harus kemari lagi dech…….

Pattaya ~ Day 1

Proses check in di Terminal 3 hari ini dengan pesawat Mandala yang joint dengan Tiger Airways dan sebenarnya tidak ada masalah karena jam 5.30 dini hari kami sudah sampai trus kami mampir ke lounge di airport. Sampai dengan 30 menit sebelum pesawat take off masih tidak terdengar adanya panggilan untuk boarding, jadi kami pikir ya belum boarding dech namun atas inisiatif sendiri masuk ke ruang tunggu dan saat proses imigrasi maupun di pintu checking soal ticket masih tidak diinformasikan bahwa pesawat itu sudah boarding. Jadi sebenarnya kami masuk ke ruang tunggu kira – kira 10 menit sebelum pesawat take off dan pas sampe di pintu / gate yang ditunggu juga kosong Cuma sempat terdengar percakapan klo si petugas minta dihitung ke rekannya berapa yang sudah masuk?...Nach lo..jadi saya tanya emang sudah boarding dan dijawab sudah hampir selesai…busyet dach….sampe akhirnya tuch petugas yang cowok lari – lari ke pesawat untuk informasikan bahwa masih ada penumpang yang tertinggal jadi pintu jangan tutup dulu karena kami semua berlima nich sekeluarga….hahahhahhaha…. Di pesawat A320 yang selama 3,5 jam itu juga bikin badan rasanya pegel walaupun bisa tidur sejenak namun tempat duduk yang relative sempit buat ukuran saya jadi kurang nyenyak dan leluasa. Mendarat di Suvarnabhumi sesesuai jadwal dan proses imigrasi juga tidak ada masalah, hanya karena kita sekeluarga sudah merasa terbiasa, jadi antri di imigrasi tidak lagi bergerombol tapi masing – masing jalan sendiri antri ke tempat yang kosong, dan kesan yang lucu anak saya yang ke 2 rupanya setelah keluar imigrasi tidak lagi memperhatikan kemana harus ambil bagasinya jadi langsung saja nyelonong keluar dari ruang ambil bagasi so…kami yang di dalam putar – putar cari tuch anak setelah bagasi terkumpul…sampe ujung ke ujung ngga ketemu booo….. Akhirnya saya dan istri keluar dari tempat pengambilan bagasi dari pintu yang berbeda dan janjian nanti ketemu di depan tempat istri saya keluar…..eh bener aja baru aza saya keluar sudah kelihatan tuch anak lagi bengong nungguin di pintu keluar yang saya pilih….hahahahhahahaha…

Dari lt 2 tempat kedatangan ini kami naik ke lt 3 untuk cari makan dulu, agak mahal nich di sini karena kami makan berlima habis setengah juga klo di kurs ke rupiah trus turun ke lt 1 untuk ambil naik bus menuju Pattaya. Bis yang kita pilih adalah http://www.belltravelservice.com yang kami pesan dari Indonesia untuk anterin kami ke hotel di Pattaya daripada repot cari bus lain yang Cuma sampe ke terminal jadi kami pilih yang dianterin aza sampe ke tempat. Letak counternya ada di pintu keluar 8 di lt 1, dan counternya ini jadi satu dengan travel lainnya yang sempat kita bingung juga karena papan namanya kecil nich kebanting dengan merk lain. Ternyata di lt 1 ini ada juga food courtnya yang harganya sangat bersahabat….ahahahahha…. murah banget dan jauh sekali dibandingkan dengan harga di lt 3……. Sampe di Pattaya anak2 sudah kecapean dan jadinya kita hanya manfaatkan saja fasilitas hotel dengan berenang dan main di gym tuch.

Kami inap di Nirvana yang klo jalan ke pantai or walking street cukup jauh untuk ukuran anak2, sekitar 20 menit jalan kaki klo di ukur pake gps yang 1.9 km nich.

Sunday, February 5, 2012

hong Kong - Shen Zhen - Macau - Hong Kong: Day 10

26 Desember 2011

Pagi – pagi aku sudah bangun dan istriku yang paling susah bangun katanya masih ngantuk karena semalam tidur paling lambat karena harus beres-beres mempersiapkan koper sehingga mudah di bawa. Jam 6.30 kita sudah keluar apartement dan kunci kita tinggalkan semua di meja. Seperti rencana semalam tidak sulit kita menemukan MTR Station dan pagi hari ini masih sepi entah karena memang libur atau karena masih pagi. Dari Causeway Bay kita menuju ke Central, pindah line menuju ke Airport, dan selama perjalanan ini anak – anak sempat melanjutkan tidurnya kembali.

Di airport rencananya mau makan pagi dulu, namun ternyata waktunya sudah pas – pas an tuch, jadi setelah check in langsung masuk ke imigrasi dan segera cari pintu masuk, ternyata gatenya itu ada di lain terminal sehingga kita putuskan untuk temukan saja dulu gatenya baru nanti jika sempat ya cari makan di sekitar gate. Nyatanya tidak memungkinkan tuch, begitu lihat gate, antrian masuk sudah pendek…xixixixixi….jadi kita langsung ikut antri masuk ke pesawat…n ngga lama pesawat sudah mengudara dan makan pagi di dalam pesawat.

Siang hari sudah sampai di Soekarno Hatta sekitar jam 2, ….nyampe dech di Jakarta kembali…

hong Kong - Shen Zhen - Macau - Hong Kong: Day 9

25 Desember 2011

Pagi ini kita mengurus check out dulu dari hotel terus barang – barangnya kita titipkan lagi di councierge nya karena mau jalan – jalan dulu di Macau.

Setelah itu baru makan pagi di rest seafood yang berada di perempatan jalan dekat dengan hotel. Rasa yang disajikan rasanya nikmat juga tapi untuk jalan pagi ini ke restaurant hawanya cukup dingin walaupun ngga terlalu jauh sebenarnya dari hotel, mungkin karena masih agak pagi untuk ukuran di sana padahal sudah hampir jam 10 lho.
Rencananya hari ini kita mau habiskan waktu untuk jalan – jalan ke St. Ruin Paul jadi selesai makan sebenarnya disarankan oleh pemilik restaurant itu untuk naik bus umum saja ke saja namun kita putuskan untuk naik bus gratis ke sana dan caranya adalah dengan jalan kaki dulu ke Venetian hotel dan nanti dari sana baru cari bus yang ke hotel di pulau Macau. Ternyata itu harus ke
Pelabuhan dulu dan nanti dari sana baru pindah ke bus misalnya Grand Lisboa or Wynn hotel.

Akhirnya kita putuskan naik bus yang ke Lisboa, karena yang ke Grand Lisboa tidak boleh untuk anak2, mungkin itu bus judi kali……jadi pake bus yang ke Lisboa, dan sebenarnya itu 1 gedung yang saling membelakangi.
Dari hotel Lisboa itu ternyata cukup dekat dengan Senado Square yang terkenal itu, jadi kita jalan kaki santai sambil menikmati pemandangan pertokoan dan juga banyaknya orang yang berkumpul di sana. Secara pribadi saya tidak suka Senado Square saat ini karena terlalu padatnya orang yang berjubel sehingga tidak ada lagi suasana santai dan nyaman karena sudah berdesak – desakan.

Mengikuti petunjuk peta yang didapat dari hotel akhirnya kami sampai ke arah St. Ruin Paul dan dari bawah sudah dapat terlihat, hanya saja jalannya panjang dan di sisi kiri kanan jalan penuh penjual makanan yang banyak menyediakan sample / contoh yang boleh di coba. Buntutnya anak – anak banyak mengambil sampel dendeng, asyik juga tuch, karena memang barang sample jadi sambil jalan sepanjang jalan kita coba – coba in semua dendeng yang ditawarkan…….xixixxxixi……..dan pada salah satu toko yang kebetulan enak kita beli juga akhirnya dendeng tersebut dan nanti habis dalam perjalanan ke Hong Kong dari Macau………

Selesai lihat – lihat di St. Ruin Paul itu yang sekarang sudah banyak di renovasi sehingga banyak sentuhan modernnya, saya juga sempat naik sampai ke bentengnya trus kita turun balik dan menuju ke arah Wynn hotel dulu, rencananya dari sana baru mau Galaxy di Taipa untuk kembali ke hotel ambil bagasi kita.

Sampai di Wynn sempat menunggu sejenak untuk menonton show air mancur menari yang diiiringi music…..indah sich, setelah itu baru dech kita mencari bus yang ke Pelabuhan untuk ganti bus menuju ke Galaxy.
Di Galaxy kami sempat masuk ke dalam dulu untuk foto – foto setelah itu baru dech berjalan kaki menuju ke hotel kami di Best Western. Ternyata jalannya cukup jauh juga klo dari Galaxy, lebih dekat jika dari Venetian hotel.
Sampai di hotel kita ambil bagasi kita dan menunggu sebentar di bus hotel yang akan membawa kita ke Pelabuhan, ternyata baru kita tahu jika bus hotel ini tidak ada penumpang yang akan ke pelabuhan ya bus ini hanya akan jalan sampai ke Venetian saja trus balik lagi ke hotel. Klo ada yang mau ke Pelabuhan baru akan diantarkan….pantas saja jika kita tunggu bus ini di pelabuhan kemungkinan kecil kita akan jumpa bus nya karena sebagian besar penghuni di Best Western adalah group tour bukannya pribadi seperti kita…..hehehehehe……..

Sampai di Pelabuhan di sana ada 2 counter tiket yang menuju ke Kowloon or mau ke Tsim Sa Tjui / TST dan karena apartement kita ada di Causeway Bay area Kowloon ya kita beli tiket yang ke arah situ trus langsung masuk ke imigrasi dan ternyata ruang tunggu sudah penuh sekali sehingga kita masuk saja ke ruang tunggu VIP Class soalnya ngga ada yang jaga dan minta tunjukkan tiket sich….xixixi….ngga lama ruang tunggu VIP ini juga langsung penuh boooooo…..

Setelah sampe di Ferry tempat duduk kami sekeluarga terpisah, tapi ngga terlalu jauh dach….dan anak2 sempat tertidur setelah menghabiskan dendeng yang tadi sore beli di perjalanan turun dari St. Paul itu. Lama perjalanan Ferry ini 1 jam, dan dari Ferry yang mendarat di area Central kita langsung turun menuju ke MTR Station walaupun sempat bingung juga karena turunnya sampe 5 lantai ke bawah……xixixixixi…..

Sampai di Causeway Bay ternyata sudah sekitar jam 11 malam, trus bingung juga mencari apartementnya karena alamat yang diberikan sudah berada sedikit di luar peta, dan jika dilihat di google sich arahnya bisa diperkirakan namun tanya – tanya ke orang jalan Heaven Street, ngga banyak yang tahu. Akhirnya telp yang ngurus apartement dan minta di jemput dach.

Setelah sampai di apartement yang memiliki 2 kamar itu, dan kita bayar sisanya dengan menggunakan uang rupiah, soale duit HKD sudah minim, dan ybs juga terima sich, jadi kita ngga perlu tukar USD lagi. Setelah yang ngurus apartement pergi, saya dan istri keluar rumah lagi untuk menyusuri balik arah ke MTR Station soale khan besok pagi – pagi sudah harus pergi, jika ngga malam ini cari jalan takutnya besok terlambat nanti repot. Kita putar – putar cukup jauh…xixixixi…..dan sampai pada kesimpulan ternyata jalan yang kita pilih tadi dari MTR itu sudah benar dan itu memang jalan pintas yang paling dekat dibandingkan dengan yang di tunjukkan oleh pengurus apartement. Sebelum pulang mampir ke 7 eleven beli semacam pop mie, eh nyampe di apartement anak2 masih pada main BB mereka tuch karena ada wifi di apartement yang bisa kita pergunakan…..seduh mie….akhirnya baru bisa pada tidur sekitar jam 2 dini hari tuch…

Hong Kong - Shen Zhen - Macau - Hong Kong: Day 8

24 Desember 2011

Pagi – pagi sudah bangun dan sibuk membangunkan yang lain untuk segera sarapan karena hari ini rencananya kita mau langsung ke Macau menggunakan ferry. Namun seperti hari yang lalu, akhirnya baru jam 12 an kita check out dari hotel, dan menggunakan metro dari Zuzilin pindah station di Window of the World menuju ke Shekou port station, total waktu yang dibutuhkan sekitar 30 menit dach.

Keluar dari Shekou station maju ke depan sedikit agak kekanan sudah sampai di Ferry terminal dan ternyata jadwal keberangkat berikutnya adalah jam 13.30 itupun menuju ke new macau port, padahal hotel kita ada di Taipa, jadi klo mau yang langsung ke Taipa baru ada jam 18.30 walah……jadi kita tetap putuskan berangkat saja dulu ke new port itu.
Harga tiket sekarang 180 RMB dan tidak ada lagi harga untuk anak-anak tuch kata petugas loketnya walaupun seluruh passport kita di minta, atau kami dikerjain yang ngga tahu juga tapi memang dalam board tiket tidak ada lagi harga untuk anak – anak yang katanya berlaku per 1 Mei 2011 ini.

Setelah itu kita antri dech menunggu pintu masuk di buka, walaupun awalnya kita juga bingung dimana pintu masuknya ternyata memang belum buka. Jam 13 lewat dikit baru di buka dan kita naik ke atas langsung antri lagi di imigrasi dan baru masuk ke dalam untuk tunggu naik ke boat. Walaupun pada tiket ada no tempat duduk, namun karena boat kosong sehingga no tempat duduk tidak berlaku lagi di samping juga bingung mana ada no di tempat duduknya kecuali no baris gitu.

Lama perjalanan diinformasikan 1.5 jam, namun kenyataannya hanya 1 jam saja mungkin karena ombak kecil kali.
Keluar dari boat, isi imigrasi dan antri lagi, selepas imigrasi di luar sudah banyak petugas shuttle bus yang membawa papan nama hotel, karena letak hotel kita Best Western yang kami book lewat Agoda relative dekat dengan Venetian, maka langsung saja kita hampiri petugasnya dan ditunjukkan arah / jalan menuju ke shuttle bus tersebut yang ternyata turun ke bawah 1 lantai dan jalan lurus kemudian nanti rekan – rekan pasti lihat ada antrian yang paling panjang dan ramai. Itu adalah antrian shuttle bus ke Venetian namun tunggunya ngga lama koq karena bus nya banyak, dan untuk masuk ke bus, ada petugas yang akan menghitung jumlah orang sehingga setiap tempat duduk terisi penuh dan tidak akan berdiri dan ngga usah khawatir ditanyakan voucher hotel or macam2, karena Venetian itu tempat main juga jadi tinggal masuk saja. Karena kami bawa koper besar – besar maka itu harus di letakkan di bagasi bus dan dibantu juga oleh petugasnya.

Sampai di Venetian tepatnya kita ada di West Lobby, jika mau jalan kaki ke Best Western harus masuk dulu ke dalam dan naik 1 lantai untuk tembus ke Main Lobby. Lewat bawah ngga bisa karena di area tengah akan ada casino dan anak-anak tidak boleh masuk dan saya kira koper juga ngga boleh masuk. Nanti keluar dari Main Lobby itu tinggal nyebrang, ke arah kiri dan susuri jalan maka akan ketemu dengan Best Western.

Namun karena kita bawa koper banyak akhirnya langsung saja antri untuk ambil taksi, yang seharusnya 15 MOP ternyata jadi 50 MOP, karena jalannya macet tuch ada proyek pembangunan gedung, sehingga total di argo meter 40 MOP dan + 10 MOP lagi karena kita bawa koper. Bayar saja dengan HKD dalam jumlah yang sama, jadi ngga usah tukar mata uang lagi karena nilai nya sama.

Di hotel ini kita pesan kamar standard, kemudian tambahkan saja 100 HKD lagi maka kita akan diberikan kamar yang lebih besar dengan 2 ranjang, ukuran quen size. Boleh lah, klo pesan di Agoda harganya akan lebih mahal, jadi lebih baik upgrade sendiri saat check in, cuma ya resikonya klo lagi penuh bisa ngga bisa upgrade.

Setelah taro barang-barang kita jalan kaki menuju ke Venetian dan di sana makan malam, walaupun harga makanannya mahal tapi terpaksa juga karena waktu kita ngga panjang untuk mengejar pertunjukkan di ZAII theater. Pertunjukan sendiri sangat baik dan apik menurut saya. Harga tiketnya yang dewasa 388 dan anak-anak 194 dan bayar bisa pake kartu kredit.

Selesai show masih sempat jalan – jalan di pusat pertokoan situ trus baru pulang dech dengan berjalan kaki lagi tentunya

Hong Kong - Shen Zhen - Macau - Hong Kong: Day 7

23 Desember 2011

Menjelang siang baru kami keluar hotel setelah menyempatkan makan pagi di hotel, dan rencananya hari ini mau kembali ke SEG mall untuk beli laptop saja karena akan banyak dipergunakan dibandingkan dengan kamera permintaan anakku yang paling gede sich. Namun ada syaratnya tuch mintanya yang branded, dan ngga mau lokalan, trus dari situ baru nanti jalan ke Splendid of China rencananya.

Setelah melihat-lihat akhirnya anakku tertarik dengan besutan Apple tuch yang lumayan mahal, akupun demikian walaupun awalnya ingin menawarkan seri S nya Sonny (Vaio) tapi setelah dilihat model dan barangnya koq berat dan tidak menarik bentuknya sehingga dirasakan terlalu mahal dan sayang klo sudah dibeli tapi tidak terpakai karena berat untuk dibawa-bawa gimana? Jadi pilihan tetap kembali pada Apple Macbook Air dan istriku yang menawar – nawar, dan setelah membandingkan dengan beberapa toko dan sempat diselingi makan siang di Mc Donald, akhirnya kami memutuskan untuk membeli laptop tersebut di salah satu toko yang menawarkan paling murah dan tokonya sich cukup besar serta ada tulisan ‘authorized reseller’nya Apple itu.

Ternyata setelah selesai semua urusan itu, hari telah menjelang sore namun kita tetap jalan ke Splendid of China, jadi dari SEG Mall gunakan Metro menuju ke OCT Station, keluar dari OCT station langit telah gelap dan itu letaknya pintu keluar itu tidak jauh dari lokasi yang dituju. Klo ingin naik kereta layang yang mengelilingi taman bisa langsung beli tiket di sebelah kiri dan naik ke towernya, sementara kita belok ke kanan ke taman situ dan ternyata pertunjukkannya tinggal 1 lagi saja, dan anak2 sudah tidak mau lagi karena mungkin juga kelelahan, akhirnya saya duduk saja di taman itu, sementara anak-anak dan istri malah masuk ke toko – toko sourvenir di sana dan akhirnya membeli 1 buah syall lagi, katanya lembut syall tersebut dan menarik / manis.

Hawa yang semakin dingin menusuk tulang akhirnya memaksa anak dan istriku untuk minta pulang saja, jadi kembali menggunakan Metro dari OCT ke Zuzilin Station yang berjarak hanya 2 perhentian saja. Sampe di hotel langsung tertidur.

Hong Kong - Shen Zhen - Macau - Hong Kong: Day 6

22 Desember 2011

Rencananya sich pagi – pagi ingin jalan ke Shenzhen dan sudah bangun namun seperti biasanya dengan membawa anak kecil dan harus mempersiapkan segala segala sesuatu akhirnya baru bisa keluar dari hotel sekitar jam 10 an dach. Karena hotelnya sudah di depan Northpoint Ferry Pier tinggal nyebrang dan tunggu sebentar akhirnya kita sampai di Hung Horm Ferry Pier dan biaya nyebrang itu per orang HK$ 2

Ternyata jalan dari Hung Horm Ferry Pier ini ke MTR lumayan jauh lho, jadi keluar dari port belok kiri dan menyusuri jalan hingga ketemu ujung yang satunya dari Avenue of Star trus maju dikit lagi keluar dari kawasan itu dan susuri jalan trus masuk ke building / mall baru nanti ketemu sama Hung Horm MTR stationnya. Rasanya klo jalan ada sekitar 1.5 km dach, namun menjadi tidak berasa jauh karena hawanya sejuk dan ada juga yang berolahraga pagi dengan berlari – lari di area Avenue of Star tersebut.

Di Hung Horn MTR station ini kita top up dulu octopus cardnya karena lebih murah menggunakan card tersebut dibandingkan dengan membeli tiket one way saya dan pertimbangan lagi nanti kita khan akan kembali masuk ke Hong Kong.
Dari Hung Horm MTR station itu dengan biaya 31.5 HKD karena kami menggunakan Octopus Card klo ngga harus bayar 46 HKD kita berangkat ke Lowu dengan lama perjalanan sekitar 45 menit. Sampai di sana ikut arus saja dan selepas Imigrasi Hong Kong, kami naik 1 lantai ke atas untuk urus Imigrasi Shenzhen, sekitar 10 menit selesai sudah karena antrian saat itu tidak terlalu panjang, trus turun lagi dan antri sebentar di Imigrasi Shenzhen, tanpa masalah, dan akhirnya selepas imigrasi tersebut baru ada masalah besar…yaitu bahasa boooo

Dari sekian banyak orang yang di tanya letak lokasi Metro (subway) terdekat tidak ada yang mengerti, jadi berjalan kami tengok kanan – kiri hingga akhirnya kami menemukan information center yang letaknya pas di tengah – tengah arah keluar dari pintu Imigrasi tersebut namun jaraknya sudah cukup jauh rasanya tidak terlihat dari pintu keluar imigrasi tersebut. Setelah ditunjukkan kami sedikit mengerti ternyata lambangnya hampir sama dengan yang di Hong Kong hanya saja tambah 1 garis di tengah. Pintu masuknya 1 lantai ke bawah, sedangkan kereta kami 1 lantai lagi lebih ke bawah.

Yang sedikit repot ternyata untuk beli token / tiket masuk itu hanya bisa menggunakan uang kertas pecahan 5 dan 10 Yen, atau logam 1 dan 0.5 Yen saja, klo ngga ada harus tukar uang di Information Center yang memang menyiapkan untuk hal tersebut. Soal beli tokennya sich ngga masalah karena itu ada pilihan bahasanya English or Mandarin.
Hotel tempat kami menginap Grand Mercure Hotel ternyata persis di pintu keluar Zuzilin Station, dan sekitar hotel cukup banyak jajanan khas China seperti tahu, sosis dan lain – lain.

Malamnya sempat jalan – jalan ke sekitar pusat perbelanjaan di Hong Qiang Road dan beli tas Polo aspal mungkin yang cuma 99 Yen namun saya yakin kwalitas ngga beda jauh – jauh amat dengan yang original.

Hong Kong - Shen Zhen - Macau - Hong Kong: Day 5

21 Desember 2011

Rencananya memang dialokasikan kembali untuk jalan – jalan namun semalam anakku complain karena ada beberapa bajunya yang terlalu besar dan sebelumnya memang tidak diukur dulu karena yakin pas, ternyata kebesaran sehingga rencana hari ini dimulai dengan pergi ke Tung Chung lagi tepatnya ke Giordano outlet di sana.

Dari sana baru jalan ke Pacific Mall di Admiral Station trus lanjut ke Causeway Bay untuk mampir ke Toy R Us karena anakku yang paling kecil merasa belum dibelikan mainnan lego kesukaannya sehingga minta di belikan mainan tersebut.

Semua perjalanan hari ini tentu saja menggunakan MTR lagi, dan masih gratis nich, perkiraan kita sich hari ini adalah terakhir mengingat kami beli tiket itu dari tanggal 18 jadi dihitung 3 hari hari ini adalah yang terakhir gratis bepergian dengan menggunakan MTR karena selanjutnya harus bayar nich

Hong Kong - Shen Zhen - Macau - Hong Kong: Day 4

20 Desember 2011

Rencana awal adalah ke Disneyland namun setelah diskusi dengan anak-anak akhirnya di batalkan karena tiketnya mahal tuch sekitar 500 ribu per orang, jadi uangnya sama anak-anak minta di alokasikan saja untuk belanja……xixixixixixixi…..

Rencana mau nyebrang pane ferry yang sebenarnya relatif murah hanya HK$ 2, tapi karena masih gratis pake MTR jadi kita gunakan saja MTR tersebut dan turun di area Nathan Road situ

Jadi berangkat agak siang hari ini dan kita jalan – jalan di sekitar Nathan Road hingga ke Mongkok, dari siang sampe malam tuch dan banyak belanjaan yang dibeli baik itu souvenir maupun baju – baju lagi.

Hong Kong - Shen Zhen - Macau - Hong Kong: Day 3

19 Desember 2011

Sesuai rencana hari ini kita plan mau ke Ngong Ping Village dengan menggunakan cable car. Berangkat dari hotel sedikit agak siang sekitar jam 10 an gitu dech, dan pagi itu anak – anak sudah bolak balik ke kamar kita untuk ambil Milo tuch karena kebetulan koper camilan ada di kamar kami dan setelah semuanya minum Milo baru dech kita berangkat.

Dengan menggunakan MTR, kita pindah di Central ke arah Tung Chung. Sampai di Tung Chung menjelang makan siang gitu, jadi setelah keluar dari MTR station sempat lihat air mancur di depan stasion sebentar, air mancurnya sich ngga terlalu bagus trus lihat Food Republic di CityGate Mall, jadi dech kita mampir ke sana dulu, eh……sebelum ke sana masih sempatnya istri dan anak-anakku mampir – mampir ke outlet di sana seperti Giordano, IT dan lain – lain…..en komentarnya harga di sana murah2……

Setelah diingatkan sebaiknya nanti saja waktu pulangnya baru belanja baru dech beranjak untuk ke tempat makan, sama seperti di Singapore sich modelnya…..harga lumayan dach / pasaran untuk Hong Kong.

Selesai makan, kita baru berjalan kaki ke arah cable car station yang jaraknya tidak jauh dan langsung naik tangga dan antri untuk beli tiket. Keretanya sendiri sekarang rasanya sudah agak besar dan terbagi atas 2 tipe, standard dan cabin glass dan masing – masing memuat 10 orang penumpang. Yang cabin glass alasnya terdiri dari glass gitu sehingga tembus pandang tapi selisih harga lumayan mahal 188 HKD / orang sementara yang standard hanya 126 HKD. Lama perjalanan sekitar 25 menit menyeberangi laut…sangat menarik. Di tengah perjalanan sudah terlihat patung Budha yang berdiri tegak di atas bukit.

Di sana sempat melihat toko – toko souvenir yang menjual barang – barang unik, tapi tidak ada yang kita beli, sampai akhirnya tiba di kaki tangga untuk menuju ke Patung Budha. Naik tangga kelihatannya sich ngga jauh tapi lumayan buat uji nafas tuch. Di atas sempat foto2 dan mengelilingi patung Budha tersebut sebelum kembali turun.

Sampai di bawah kita menyempatkan mampir ke kuilnya, Polin Monastry dan kembali foto-foto di sana.
Setelah itu kembali ke turun ke bawah dengan menggunakan cable car kembali, dan sampai di bawah kembali lagi ke City Gate untuk belanja bo….. yang dibeli adalah baju2 dan juga jaket…katanya sich murah……borong dach di Giordano situ, dan makan malam kembali di Food Republic.

Selesai itu baru kembali ke hotel dengan pindah line di Central……di kereta sempat tertidur sejenak tuch anak-anak karena kecapekan kali.

Hong Kong - Shen Zhen - Macau - Hong Kong: Day 1/2

17 - 18 Desember 2011

Berangkat dengan pesawat garuda sore hari ini harus tertunda nich, hampir 1 jam penyebab pastinya saya juga ngga tahu, yang pasti pas sampe di ruang tunggu di beri tahu klo akan terlambat sekitar 30 menit, trus di dalam pesawat juga harus nunggu lama banget sebelum pesawatnya bergerak. Jadi sekitar jam 6 dech baru pesawat itu bergerak.

Jam 11.30 malam baru kita keluar dari Imigrasi Hongkong dan sesuai rencana kita akan bermalam di bandara dulu saja mengingat sudah tengah malam dan klo sewa hotel khan berasa mahalnya gitu trus cuma buat tidur beberapa jam saja.
Ternyata banyak juga lho yang bermalam di Bandara ini, kami juga memilih tempat dan tidur di bangku panjang, tadinya sempat ke area departure hall, namun tempat di sana sudah penuh dan tidak dapat tempat lagi, jadi akhirnya turun lagi di lt 5 area arrive hall tepatnya di depan pintu masuk ke MTR yang sudah di tutup dengan rolling door besar.

Jam 6 pagi waktu Hong Kong orang lalu lalang sudah ramai, dan yang pasti udara sangat dingin sehingga sangat di sarankan harus menggunakan jaket / selimut klo ngga pake itu rasanya sulit untuk tertidur. Kamar kecil di Bandar bersih namun berbeda dengan yang di Singapore, di sini tidak ada shower untuk mandi yang gratis, klo bayar mahal juga lagian cuma diberikan waktu 1 jam dengan biaya 300 $HK. Jadi akirnya kami cuma cuci muka dan sikat gigi saja.

Menjelang jam 7 an baru kita beranjak ke MRT untuk menuju ke hotel, setelah sebelumya beli tiket Octopus card dengan system paket senilai 300 HKD, yaitu tiket untuk dari / ke airport 2 way, yang berlaku selama 1 bulan, dan unlimited naik MTR yang berlaku selama 3 hari saja. Klo mau naik bus / ferry harus top up lagi. Jadi yang unlimited hanya MTR saja.

Sampai di Northpoint station ke hotel tidak terlalu jauh sich, kami menginap di Ibis Northpoint hotel. Sepanjang jalan sempat mengamati tempat makan pagi yang menarik dan juga toko – toko kelontong. Sampai di hotel cuma drop bagasi saja karena masih terlalu pagi untuk check in, setelah itu kita makan pagi di salah satu sudut jalan hotel ke arah MTR. Dari sejumlah makanan yang kita coba, hanya siomay saja yang rasanya cocok di lidah, sementara soup dan bakmi….hmmmm….rasanya aneh tuch.

Hari ini rencananya mau ke Victoria Park / Peak, namun petunjuk jalan yang saya bawa koq kurang lengkap sehingga agak bingung dan saat tanya katanya saya harus menuju ke admiralty station dan nanti dari sana naik bus 15 menuju ke Peak. Sebenarnya ini salah / tidak sesuai dengan rencana semula yang mau naiik tram. Jadi klo naik tram harusnya turun di central (1 station lagi setelah admiralty) dan nanti dari sana baru naik tram yang langsung menuju ke Peak.
Di Peak anak2 main ke Madame Tussou, sekitar 1.5 jam dach di dalam, dan makanan juga cukup banyak seperti bakso dan siomay juga. Maklum dach bawanya anak - anak dan perempuan jadi maunya cari camilan melulu.
Pulangnya kita baru naik tram, dan ternyata bayar dengan octopus card juga bisa, dan turun di bawah baru kita jalan kaki menuju ke central station. Apa dikata ternyata petunjuknya tidak terlalu jelas, dan kembali harus tanya ke orang walaupun di arahkan menuju ke central tapi kita masuk2 ke park, dan sempat foto2 di sana, malah saat keluar ternyata lebih dekat di Admiralty station tuch.

Sampai di hotel rasanya badan capek bener, dan plan nya hanya mau tidur sebentar trus mau jalan – jalan lagi tapi ternyata kamar di hotel yang juga sangat kecil sekali itu kami tertidur dan baru terbangun tengah malam, jadi batal dach mau jalan – jalan lagi dan memilih untuk melanjutkan tidur saja. Anak – anak yang tidur di kamar sebelah juga rasanya tertidur tuch karena ngga ada suara dan membangunkan kami.

Monday, October 19, 2009

Cambodia Report : Day 6

Pagi ini seperti hari kemarin aku memberikan training kembali namun lebih banyak di isi dengan diskusi dan bagaimana cara menjalankan bisnis, apa kesulitan yang mungkin dihadapi dan bagaimana menanganinya serta hal – hal teknis lainnya yang mungkin akan dijumpai selama menjalankan bisnis ini.

Selesai training siang hari kami kembali bersiap - siap untuk terbang kembali ke Indonesia dan tentunya dengan menyiapkan uang pas US 25 untuk pembayaran airport tax. Hanya itu saja yang kita bayar untuk terbang kembali ke Indonesia.

Pengalaman ini tentunya yang agak unik, karena di bandara manapun yang pernah saya kunjungi kita tidak pernah membayar kembali, kecuali di Cambodia ini kita harus bayar.

Sambil menunggu penerbangan kembali ke Indonesia ini, sekarang bandaranya cukup baik dan bersih serta disediakan pula internet gratis beserta perangkat komputernya walaupun bukan dengan sistem yang terbaru, namun cukup nyaman di gunakan.
Di bandara ini tersedia sekitar 8 unit komputer yang bisa dipergunakan untuk internetan secara gratis tanpa limit waktu, asalkan ngga cape berdiri saja.

Klo toko - toko souvernirnya dan toko bukunya sich standard lah menurut gue sich, harganya juga relatif lebih mahal.

Penerbangannya sendiri sebenarnya lebih banyak ke negeri China dengan menggunakan pesawat - pesawat dari China yang belum pernah saya dengar lho, tapi jumlahnya cukup banyak dan saya kira harga tiketnya juga pasti ekonomis.

Penerbangan ke Indo aman - aman saja dan malam hari menjelang jam 10 malam saya baru mendarat di Jakarta, dan sampai jumpa lagi dalam tulisan perjalanan mendatang saja.

Cambodia Report : Day 5

Training hari ini selesai lebih cepat dari biasanya di samping juga materi yang ingin disampaikan sudah tinggal sedikit, sehingga akan lebih banyak di isi dengan praktek lapangan. Aku mendesign program training untuk joint visit saja antara karyawan yang sudah berpengalaman di bidang ini untuk jumpa dengan customer sambil mengajarkan kepada karyawan yang baru.

Sementara sore hari ini, aku isi kegiatan dengan survai dan belanja beberapa perlengkapan kantor untuk mulai menjalankan bisnis ini pada hari Senin mendatang. Selesai itu aku makan malam di salah satu restaurant yang menjual masakan khas Kamboja dalam bentuk soup, sebenarnya yach menurutku sich mirip dengan shabu.

Aku juga menyempatkan diri untuk membeli bet bersama Edwin dan berencana malam ini akan main pingpong nich. Harga bet yang aku beli sich ngga terlalu mahal, USD 6 untuk 2 bet termasuk 3 bola pingpongnya…. Sedangkan sewa di hotel juga sama USD 6 untuk 1 jam permainan, jadi lebih murah beli sendiri dech.

Selesai makan aku kembali ke hotel dengan menggunakan Tuk Tuk…..dan main pingpong sampe jam 10 malam setelah itu mandi dan tertidur….

Cambodia Report : Day 4

Aku terbangun ketika pintu kamar di buka, dan ternyata jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi dan Edwin baru kembali dari Nagaworld, sempat ngobrol sebentar dan katanya semalam mereka telp ke Naga minta dijemput dan tidak lama kemudian mobil penjemputnya datang. Hanya saja ketika akan kembali ke hotel, dari Naga mengatakan bahwa mobil untuk mengantarkan tidak bisa lagi dipergunakan karena peraturan sudah berubah, fasilitas itu hanya diberikan bagi penghuni hotel Naga saja. Kemudian Edwin tertidur, sementara aku bersiap untuk memberikan training kembali.

Sore hari selesai training di dalam kelas, aku ajak beberapa rekan yang baru mulai bergabung untuk melakukan field training di pandu oleh rekan yang sudah lebih berpengalaman di bidang ini. Kami bertemu beberapa customer walaupun aku tidak dapat berbahasa Kmer, minimal aku bisa memberikan kesempatan kepada karyawan yang benar – benar baru bergabung untuk melihat bagaimana cara kerja dan menjalankan bisnis ini.

Malam harinya aku bersama Edwin makan malam di tepi Sungai Tonle Sap yang nanti di ujungnya akan bergabung dengan sungai Mekong, aku tidak hafal nama restaurantnya namun makanan yang disajikan enak sekali khususnya adalah masakan ’Ikan Gajah’ karena penduduk lokal menyebutnya sebagai ’Elephant Fish’ yaitu ikan yang hidup di Sungai Mekong.

Keistimewaan dari Sungai Tonle Sap ini katanya adalah satu – satunya sungai di dunia yang bisa memiliki 2 arah aliran yang berbeda. Jadi pada musim kemarau aliran sungainya dari Sungai Mekong menuju kearah danau Tonle Sap, sedangkan pada musim penghujan karena danaunya penuh air maka aliran sungai akan berbalik ke arah sungai Mekong untuk diteruskan ke laut, dan selama ini tidak pernah terjadi banjir. Sungai Tonle Sap dan Sungai Mekong ini sangat lebar dan dalam sekali, kapal besarpun dapat berlayar di sini.

Kami berangkat ke sini dengan menggunakan becak bermotor, jadi becak yang bisa memuat hingga 4 orang dewasa duduk saling berhadapan dan ditarik oleh motor. Biaya dari hotel ke mari adalah USD 4 pp.

Dari pengamatan selama berada di Kamboja memang tidak ada kendaraan umum yang bersifat masal seperti bus, bilamana kita bepergian bisa menggunakan motor becak ini ataupun ojek. Jika menggunakan motor becak jarak terjauhpun sekitar 3 – 4 USD saja, sedangkan jika menggunakan ojek yaitu angkutan umum yang paling murah sekitar 1 USD.

Selama aku berada di Kamboja hingga hari ini hanya 1 kali melihat taksi berwarna kuning, jadi kendaraan jenis inipun sangat langka.

Cambodia Report : Day 3

Hari ini kembali aku disibukkan dengan urusan training dan selama 2 hari pengamatanku team kami di Kamboja ini memiliki orang yang jauh lebih kritis dibandingkan dengan team di Indonesia sendiri. Walaupun bahasa menjadi kendala namun mereka tetap berusaha untuk belajar dan selalu bertanya. Hasil test jelekpun tidak menjadikan mereka malu bahkan mereka tahu mereka harus belajar lebih giat lagi dan tetap bersedia untuk menjelaskan kepada rekan – rekannya yang lain yang masih kesulitan untuk menangkap penjelasan kami. Kesan ulet dan gigih nampak dari usaha mereka untuk menangkap apa yang kami berikan.

Kami juga menjelaskan secara perlahan sehingga lebih mudah dipahami oleh mereka, karena tidak setiap saat kami bisa berkunjung ke sini karena aku juga memiliki team di Indonesia sendiri yang saat ini masih memberikan kontribusi penjualan yang jauh lebih besar tentunya sedangkan pasar eksport ini juga baru kami kembangkan.

Untuk barang – barang lainnya, katanya sich lebih murah seperti handphone Black Berry tipe Bold yang di Indonesia di jual dengan harga sekitar 6 juta lebih disini bisa di dapatkan dengan harga 500 USD, atau sekitar Rp. 4.8 juta dan juga barang – barang lainnya, karena angka penyelundupan masih tinggi di sini. Bahkan obat – obatan dari India juga mudah masuk ke sini dan dijual sangat murah seperti copy produk Viagra bisa kita dapatkan di kios – kios pom bensin dan apotik dengan kisaran harga dari USD 1 – 2.45.

Hari ini training aku tutup pada jam 5 sore hari, dan sempat mandi sebentar kemudian kami di jemput oleh partner kami untuk makan malam bersama dengan keluarga mereka. Aku di bawa ke Chinese Rest, yang ternyata lokasinya berada di gedung Nagaworld tersebut. Jadi di lantai dasar adalah tempat judi sedangkan di lantai 2 dan 3 banyak tempat makan mulai dari Chinese, Japanese, Western style dan lain sebagainya.

Sekitar jam 9 kami kembali ke Hotel, dan malam ini aku memilih untuk tetap di kamar hotel untuk menyelesaikan beberapa materi lagi yang harus aku siapkan untuk besok, sedangkan Edwin dan P’ Rusdy berencana untuk kembali mencoba peruntungannya di Nagaworld

Cambodia Report : Day 2

Pagi ini alarm handphone ku bunyi jam 5 pagi, namun rasanya ngantuk berat dah gitu semalam lupa setting ulang harusnya ngga usah terlalu pagi karena janji akan dijemput nanti jam 7.30.... Jadi bangun jam 6 masih belum terlambat jadi aku tertidur kembali walaupun tidak terlalu nyenyak sekali.

Jam 6.15 baru aku terbangun, mandi dan turun untuk sarapan dan dibawah sudah ada P' Rusdy. Yang unik dari sarapan disini adalah adanya mie baso, dengan aneka mie nya yang bisa kita pilih, ada mie lebar, putih, hijau, keriting dan sebagainya. Selebihnya tidak ada lagi yang istimewa dan semuanya sama seperti yang ditawarkan oleh hotel manapun.

Menjelang jam 8 baru aku dijemput untuk melakukan training kepada partner kerja perusahaanku. Sebelum training dimulai aku diberitahukan mengenai aturan umum di Kamboja ini khususnya perusahaan partnerku ini dan katanya itu adalah umum di sini. Jadi karyawan masuk jam 8 pagi, kemudian jam 12 istirahat sampai dengan jam 2. Selama 2 jam itu karyawan pulang ke rumah masing - masing untuk makan dan tidur siang. Nanti jam 2 sudah kembali di kantor dan bekerja hingga jam 4, yang masih ada tugas bisa melanjutkannya sampai jam 7 malam.

Praktis seharian ini aku dan rekan - rekan lain sibuk memberikan training dan selesai sekitar jam 6 sore untuk hari ini.
Setelah mandi sebentar aku dan P' Rusdy keluar hotel dengan diantar oleh becak bermotor seharga USD 4 menuju ke Nagaworld, yaitu satu - satunya tempat perjudian yang legal di sini milik konglomerat dari Malaysia bekerja sama dengan Hun Sen katanya. Sementara Edwin lebih memilih tetap di kamar untuk menyelesaikan beberapa tugas dan nanti malam akan menyusul katanya.

Nagaworld kali ini sudah jauh lebih megah dan besar dibandingkan dengan 2 tahun lalu saat aku berkunjung ke sini. Sekarang hotelnya juga sudah jadi dan casinonya menempati lantai dasar terbagi atas 2 wing, sebelah kanan sama seperti yang 2 tahun lalu aku kunjungi di mana atapnya berornamenkan langit cerah dengan warna biru yang dominan. Sedangkan sebelah kanan sudah merupakan bangunan modern dengan atap yang terbuka hingga 2 lantai ke atas, sehingga dari lantai 1 yang banyak diisi oleh pertokoan hanya saja masih banyak yang tutup dan restaurant bisa secara jelas melihat ke bawah tempat casino berada, demikian juga dari lantai 2 yang merupakan ballroom hotel.

Hotel ini memiliki ketinggian hingga 13 lantai pada saat tulisan ini dibuat karena pembangunan masih terus berlanjut untuk lantai – lantai berikutnya. Aku rasa di lantai 13 ini berisikan kamar suite room karena saat aku mencoba naik dan sampai di lantai 13, keluar dari lift sudah disambut oleh 4 petugas keamanan dan ditanyakan maksud dan tujuannya ke lantai tersebut.
Penjagaan casino di sini nampaknya tidak terlalu ketat seperti di Malaysia, karena sempat aku lihat anak - anak kecil berada di area casino walaupu tidak kulihat mereka bermain.

Bagi penjudi yang bermain di meja seperti ‘black jack’, ‘roulette’ ataupun ‘jack pot’ bisa meminta kupon untuk anda mendapatkan makan di rest, ataupun bisa juga pesan minuman dan semuanya free. Tapi jika anda penonton tentu tidak diberikan kupon tersebut, jadi sedikit berbeda dibandingkan dengan perjudian di ‘Genting’ yang bisa anda ambil sesuka hati baik pemain ataupun penonton.

Sekitar jam 3 dini hari baru kami memutuskan untuk kembali ke hotel dan istirahat, dan untuk kembali ke hotel kami bisa mendapatkan mobil dari Nagaworld secara gratis hanya saja kita berikan tip ke supirnya.

Cambodia Report : Day 1

Cuaca sangat cerah dan pesawat yang membawa kami mendarat sangat mulus sekali hampir tak terasa benturan roda dengan landasan. Jam telah menunjukkan pukul 5.20 menit waktu setempat.

Bandara di Phnom Penh relative bersih dan bagus, juga sudah menggunakan belalai saat turun dari pesawat dan kita diarahkan jalannya untuk turun ke lantai dasar.

Turun ke lantai dasar sudah ditunggu oleh petugas yang memeriksa form kesehatan yang tadi telah dibagikan pada saat mau check in tadi di Singapore. Setelah menyerahkan form tersebut masih ada ruang yang cukup luas dengan meja di sekelilingnya, aku menuju ke salah satu meja kosong untuk menyiapkan seluruh data yang dibutuhkan untuk pengajuan visa on arrival.

Syarat yang diminta untuk Visa on Arrival, adalah form pengajuan yang sudah dibagikan di Singapore, kemudian jenis visa yang diminta saran sich tulis saja T (Tourist) sehingga bayar biaya visanya hanya USD 20, jika ditulis untuk tujuan Bisnis maka biayanya menjadi USD 25. Kemudian sertakan juga foto ukuran 4 x 6 berwarna.

Setelah seluruh dokumen itu lengkap, kita harus serahkan passport, foto dan formnya di loket ke 1 trus tinggalkan saja dan kita langsung menuju ke loket terakhir. Di loket terakhir ini nanti petugasnya akan menunjukkan passport kita dan segera kita ambil serta bayar biayanya. Ngga usah tanya lagi berapa karena biayanya sudah terpampang besar di papan pengumuman dan di dalam passportnya nanti sudah ada bukti bayarnya. Petugas di sini juga pelit bicara atau ngga fasih berbicara bahasa Inggris mungkin juga.

Selesai mendapatkan VISA aku segera menuju ke loket imigrasi dan lewat dari pintu imigrasi aku ambil bagasi sambil menunggu rekan- rekan kerjaku yang masih ada di belakang. Aku berangkat bertiga, dari Indo bersama dengan Edwin, dan di Singapore bergabung dengan P’ Rusdy yang berangkat dari Sydney.

Setelah semua bagasi keluar, kami menuju ke pintu keluar dan disini barang bawaan Edwin kena random check sehingga harus di buka dan dilihat oleh petugas.

Di luar sudah menunggu Mr. Song Khun, partner kerja kita di Cambodia yang menjemput dengan mobilnya. Di Cambodia praktis tidak ada kendaraan umum seperti bus ataupun kereta / MRT. Sehingga praktis sarana transportasi di sini minim sekali namun banyak mobil pribadi yang bermerk di sini walaupun itu adalah kebanyakan mobil second dari pasar Rusia ataupun Negara lainnya, seperti LEXUS yang paling banyak

Kami bermalam di Phnom Penh Hotel, dari bandara menuju ke hotel lalu lintas sangat padat dan macet sekali serta kita berjalan di jalur kanan, sehingga berbeda dengan peraturan di Indonesia. Sekitar 40 menit kita sudah sampai, check in sebentar trus kami jalan lagi untuk makan malam sebentar baru kembali ke hotel.

Sebelum makan malam aku menyempatkan diri untuk membeli kartu telp prabayar, banyak sekali merk / operatornya namun saran dari partner kami di sini untuk membeli kartu Hello saja karena paling murah biaya callingnya, namun ternyata untuk membeli kartu tersebut tidak mudah karena hanya diperuntukkan bagi penduduk Kamboja saja, sedangkan pendatang tidak diperkenankan untuk membelinya. Apa boleh buat akhirnya partner kami yang membelikan dengan harga kartu perdananya 5 USD tanpa pulsa, dan isi pulsanya aku ambil yang 5 USD juga.

Untuk sms ke Indonesia, biayanya adalah 10 cent saja, dan untuk telp ke sesama kartu Hello adalah 7 cent untuk sepanjang hari, jadi sekali telp kena biaya 7 cent setelah itu bebas selama 24 jam. Karena kami bertiga dan kemungkinan akan sering telp termasuk ke partner kami di sini, tentu saja ini adalah pilihan yang paling tepat.

Kartu lainnya banyak seperti Mobitel, Cellcard dan lain – lain, namun biayanya sedikit lebih mahal. Aku ngga coba yang tipe ini namun kekurangan dari Hello yang aku rasakan adalah tidak dapat dipergunakan untuk koneksi ke internet, jadi walaupun HPku bisa sebagai modem, namun tidak dapat dipergunakan untuk koneksi ke internet.
Pada voucher isi ulangnya juga sebenarnya ada tertulis bahwa pulsa tersebut hanya untuk telp dan sms saja.

Hotel juga memiliki hal yang unik yaitu di kamar mandi dimana, shower dan bathupnya unik, jadi bathup nya berbentuk oval dan cukup tinggi sehingga untuk masuk ke bathup harus menginjak tangga kayu baru nyaman masuk ke dalam bathup, kemudian pintu kacanya bisa kita tutup sehingga kita berada di dalam kamar kaca yang tertutup rapat.

Di dindingnya banyak sekali tombol dengan berbagai macam fungsi seperti, menjalankan air panas / dingin, kemudian kita bisa atur dari mana air itu akan menyembur, dari atas kepala, melalui shower, atau lewat lubang – lubang khusus di dinding yang berjumlah 8 buah atau bisa juga melalui lubang – lubang di bagian bawah bathup, bahkan bisa kita jadikan sauna.

Jadi di dalam bathup juga di sediakan tempat duduk, dan bilamana kita duduk kemudian atur airnya maka air yang menyembur dari dinding sebanyak 8 titik itu terasa memijat punggung kita.

Hanya saja di kamar yang aku tempati ini tidak semua lubang mengeluarkan air dengan sama besar, mungkin lubangnya tersumbat oleh kerak – kerak air.

Selesai mandi aku masih sempat baca majalah yang aku bawa dari Indo sebelum akhirnya tertidur.

Monday, August 31, 2009

Sydney Report : Day 7

Mendarat terminal 3 Changi Airport di Singapore sudah lewat tengah malam, namun di bandara masih ramai sekali…. Trus di papan pengumuman yang terpasang aku lihat penerbangan terakhir adalah pada pukul 3 pagi nanti..berarti masih ada sekitar 2,5 jam lagi trus berikutnya kosong selama 2 jam dan start lagi pada pukul 5 pagi…hhhmmm… jadi sebenarnya Changi Airport yang ngga pernah kosong dach….

Gayanya sich tadi mau kaya bule – bule gitu, aku mau main saja di airport dan tidur nanti seadanya di tempat duduk or di mana saja, jadi tengah malam gini masih sempat on line menggunakan fasilitas di bandara dan chatting dengan beberapa teman yang masih ol di Indo.

Tapi ngga lama koq ya kepala pusing dan badan agak meriang, jadi ragu – ragu nich mau ikut gaya bule, akhirnya naik ke lantai 2 dan mencari transit hotel, diinformasikan penuh di situ, so aku minta front officernya untuk bantu cek di terminal 1 or 2 masih ada ngga? Akhirnya aku di beritahukan masih ada di budget room di terminal 1 dan aku langsung saja minta di bookingkan dulu.

Menggunakan train yang ada, aku pindah ke terminal 1 dan check in dah di transit hotel ini untuk tipe kamar budget. Maksudnya adalah hanya kamar saja, sedangkan kamar mandi ada di luar tepatnya di ruang fitness center untuk menggunakan fasilitas kamar mandinya. Di kamar hanya ada tempat tidur yang menghadap ke landasan, trus ada handuk, sedangkan sikat gigi dan sisir nanti minta di fitness centernya.

Sempat melihat – lihat kegiatan di landasan, sebelum akhirnya aku mandi dan menjelang jam 2 subuh dech baru aku tertidur lelap dengan tirai jendela yang aku buka karena ingin memandang landasan pacu bandara sebelum tertidur itu.
Jam 6 pagi aku terbangun dan astaga moncong pesawat yang tepat persis di depan jendela kamar tidurku, rasanya ngga terlalu jauh tuch……

Selesai mandi, aku langsung check out karena aku dapat jatah hanya 6 jam berarti jam 7 harus sudah keluar, sementara penerbangan masih beberapa jam lagi, so aku menyempatkan diri keliling bandara… dan melihat fasilitas yang ada antara lain : theater yang memutar film nonstop selama 24 jam, game seperti PS3, Xbox yang hanya buka dari jam 6 pagi sampai tengah malam dan makan pagi di foodcourtnya yang ternyata juga buka selama 24 jam…

Menjelang jam 10 aku terbang kembali ke Indonesia…..

Friday, August 21, 2009

Sydney Report : Day 6

Pagi ini aku bangun agak siang nich, sekitar jam 8.30 baru sempat sarapan pagi dan seperti biasa hanya sepotong roti dan 2 gelas jus apple saja. Terus sesuai dengan rencana yang semalam aku sempat susun jadi pagi ini rencananya aku mau berkunjung ke St. Mary Cathedral, dan dilanjutkan ke Royal Botanical Garden dan jika masih memungkinkan aku juga mau main ke Opera house di seputaran Circular Quay situ.

Di Station Olympic aku beli 2 macam tiket, yang pertama adalah ke Station City yang aku beli pulang pergi dan 1 tiket lagi untuk nanti siang ke Airport seharga A$ 11.7.....hhhmm jadi aman dach nanti jika mau beli sesuatu tidak mikir lagi apakah dana untuk pulang masih cukup.

Dalam perjalanan ke St. City aku sempat masukkan koordinat St. Mary dan begitu keluar dari St.City trus aku hidupkan gps dan dengan dipandu perangkat tersebut aku dengan yakinnya berjalan mengikuti arah tersebut, tapi………, pas sampai dengan koordinat yang tadi aku masukkan lho tidak ada tuch Katedral yang dimaksud…so..? Bingung aku, akhirnya cek lagi ternyata aku yang salah …jadi koordinat yang aku masukkan itu adalah jalan St. Mary bukan nya bangunan katedral St. Mary, akhirnya aku masukkan ulang dan ternyata meleset lumayan jauh juga nich, jadi tadi aku jalannya agak memutar.

Koordinat yang terakhir aku masukkan benar, karena dari jauh sudah terlihat adanya bangunan gereja katedral yang megah tersebut, dan ternyata ini juga merupakan salah satu obyek wisata di sana, karena nampak banyak turis yang sedang berfoto – foto di sana dan ketika aku masuk…wuiiihhh… megah dan anggun lho serta cantik lagi. Di dalam juga boleh foto – foto dan ada serombongan anak sekolah yang sedang belajar mengenai perjalanan hidup Yesus serta bangunannya sendiri di pandu oleh guru mereka. Aku menyempatkan diri berdoa sejenak sebelum akhirnya aku keluar dari katedral tersebut melalui pintu yang lain.

Di seberang dari Katedral ini ada sebuah taman yang tidak terlalu luas dan banyak ornament seninya, di sebut sebagai Hyde Park, dimana aku juga sempat menginjakkan kaki di sana. Kemudian menyusuri taman itu kea rah utara, maka di seberang jalan sudah ad ataman lagi yang di sebut sebagai Domain Park.

Domain Park ini adalah taman yang cukup luas dan menyambung dengan Royal Botanical Garden, sebagai salah satu tujuan rencana perjalananku hari ini. Domain Park sendiri di tengahnya terdapat lapangan rumput yang luas dan saat aku berada di sana banyak orang yang sedang berjemur di bawah matahari pagi dan berlari – lari mengelilingi lapangan rumput tersebut. Di sekelilingnya ada jalan setapak yang rindang dan cukup banyak bangku – bangku untuk kita beristirahat. Aku juga sempat duduk di salah satu bangku taman tersebut sejenak untuk menikmati suasana pagi menjelang siang ini sambil mendengarkan kicauan burung.

Di ujung Domain Park aku menjumpai sebuah pintu gerbang dan itu adalah pintu masuk dari Royal Botanical Garden. Jadi taman ini terbuka untuk umum, gratis namun hanya terbuka dari jam 6 pagi sampai dengan jam 5 sore saja, setelah itu akan tertutup. Kemudian yang menarik juga saat memasuki taman tersebut adalah adanya pengumuman yang menganjurkan kita untuk berjalan menginjak rumput di dalam taman tersebut, walaupun tetap tersedia jalan beraspal. Mengapa? Karena menurut pengumuman tersebut dengan menginjak rumput, mendekati tanaman dan menghirup baunya kita akan semakin sadar akan perlunya menjaga kelestarian alam.

Di Royal Botanical Garden ini juga dilarang untuk membawa sepeda,hewan dan permainan bola jadi memang hanya dipergunakan untuk pejalan kaki saja, dan banyak pengunjung taman yang berolah raga dengan berlari. Bingung juga lho jam segini masih banyak yang berolah raga lari dan jika dilihat dari penampilannya masih usia produktif, jadi apa mereka ngga kerja or mahasiswa?

Di taman ini juga banyak saya lihat pasangan – pasangan muda yang duduk di rumput sambil membaca atau tidur – tiduran saja.
Sedikit agak masuk mendekati bagian tengah taman akan dijumpai sebuah bangunan tempat menjual cendera mata dan juga bagian informasi mengenai taman ini. Di sana kita bisa mendapatkan peta taman secara gratis dan pada jam – jam tertentu juga akan disediakan tour guide yang akan membawa kita keliling taman dan semuanya gratis lho tentunya dengan berjalan kaki.

Jika lelah berjalan kita bisa menggunakan kereta keliling dengan biaya AUD 10, tapi buatku sich dengan berjalan di dalam hutan kota lebih tepatnya sangat menyenangkan, trus setelah aku pelajari peta sejenak aku tertarik untuk berkunjung ke Opera House yang jika dilihat dari peta tidak jauh dari ujung taman ini.

Sesuai petunjuk tersebut aku mengikuti jalan dan kadang – kadang memotong dengan menginjak rumput, akhirnya aku sampai di tebing bibir pantai, tidak terlalu tinggi dan banyak sekali pelari yang berlari mengitari tebing pantai ini, dan terlihat juga gedung opera house di salah satu ujung pantai….jadi aku ikut juga menyusuri tebing tersebut kearah bangunan yang popular tersebut.

Ternyata kita bisa masuk ke areal bangunan tersebut langsung dari Royal Botanical Garden ini, jadi ada pintu lagi antara taman dan komplek banguan tersebut sehingga relative bersatu dan nyambung.

Di gedung Opera House ini aku menyempatkan diri masuk dan suasananya booo….. banyak orang tua yang bercengkrama dengan teman – temannya membentuk kelompok di kedai kopi, suasananya tenang walaupun banyak kelompok dan tidak berisik. Di lantai 2 juga aku juga temui keadaan yang sama dan rupanya mereka semua sedang menantikan jam pertunjukkan salah satu konser musik di sana.

Dari lantai 2 gedung opera house ini juga aku bisa melihat area Circular Quay di seberang dari gedung Opera House ini terbentang Sydney Harbour Bridge yang juga sangat popular dan bila diperhatikan nampak titik kecil yang merayap naik, ternyata itu adalah turis yang sedang berjalan memanjat bridge tersebut, mungkin menarik dan memiliki sensasi tersendiri apalagi bilamana dilakukan pada malam hari, namun biayanya mahal sekali untuk ukuran aku….sekitar 1,2 juta rupiah untuk sekali naik saja.

Puas menikmati suasana itu aku kembali ke Royal Botanical Garden namun melalui sisi lain dari taman ini, dan dibagian ini tidak seramai yang di sisi sebelah sana yang berbatasan dengan pantai, jadi ini benar – benar jalan di tengah hutan kota dan suasananya lebih sepi walau tetap di sela-sela pohon ada saja pasangan yang sedang asyik membaca ataupun berdiskusi.

Di bagian ini aku juga menjumpai sebuah bangunan pemerintah yang disebut ‘Government House’ dari luar nampaknya indah dan sebenarnya kita boleh masuk gratis hanya saja harus disertai dengan tour leader. Jika sendiri seperti aku tidak diperkenankan masuk, dan setelah aku lihat tidak ada rombongan turis yang akan masuk, jadi aku tinggalkan…sebenarnya ingin masuk dan lihat bangunan tersebut erta taman yang ada di dalamnya.

Dalam perjalanan kembali ini, di salah satu lapangan rumput aku lihat ada bagian yang diberikan pita kuning seperti police line gitu, sehingga aku tertarik untuk menghampirinya dan ternyata di situ ada sejenis burung yang sedang mengerami telurnya…..busyett…. jika itu terjadi di Jakarta, maka telurnya ada di piring kali yach, dan burungnya di Pasar Pramuka.

Menembus Domain Park, kembali aku menjumpai Hyde Park di sisi yang lain dan terus aku berjalan untuk kembali ke Station City untuk kembali ke Pullman Hotel dan kembali ke Indonesia.

Singkat cerita sore hari aku sudah sampai di bandara dan check in juga tidak masalah namun muncul masalah ketika melewati imigrasi. Setelah di cek kemudian passportku di cap namun di bawa oleh petugasnya yang meminta aku mengikutinya dan aku di bawa ke sebuah meja khusus yang ada di bagian belakang dari loket imigrasi itu.

Sebelum berkata apa – apa si petugas wanita itu meletakkan passportku di bawah microscop dan memeriksa passportku….meneliti keasliannya barangkali, trus mulai dech dia tanya – tanya apa tujuanku ke sana, nginap di mana dan tujuan akhir dari perjalananku. Kemudian aku balik bertanya sebenarnya ada masalah apa? Karena saat aku masuk tidak bermasalah namun saat keluar mengapa dipermasalahkan. Dia bilang karena tanda tanganku berbeda antara yang di pass keluar dengan yang ada di passport, jadi akhirnya dia minta aku tanda tangan lagi di pass keluar tersebut, dan….tetap berbeda katanya. Bingung aku terus begitu aku minta lihat tanda tangan di passport, secara sepintas dia perlihatkan dan kembali aku tanda tangani…sama… lolos dech…….uuuhhh……

Menjelang tengah malam aku terbangun setelah pramugarinya wira – wiri membagikan snack, sementara lampu kabin juga sudah terang benderang. Aku Cuma minta jus apel dan sepotong roti saja, soale ngga biasa makan tengah malam gini…….

Sydney Report : Day 5

Hari ke 5

Training hari ini berlangsung cukup singkat dan bisa selesai jam 3 sore, karena sudah tidak banyak lagi bahan yang harus dipelajari.

Balik ke hotel aku menggunakan taksi karena rekan - rekan lain langsung ke airport untuk kembali ke negara bagian masing - masing.
Sebenarnya aku ingin langsung jalan - jalan saja, namun bawaanku banyak juga, jadi balik dulu dech ke hotel.

Sore menjelang malam ini rencananya aku banyak beli oleh - oleh untuk anak - anak di rumah dan juga rekan - rekan di kantor, so aku meminta penjelasan dari pihak hotel untuk tempat jual coklat manakah yang direkomendasikan? Dari teman - teman di kantor tadi sich sudah diberikan informasi, namun sekedar bertanya kembali sekali cross check juga boleh.....ternyata hasilnya sama dech...

Jadi dari station kereta Olympic seperti biasa aku turun di Lidcombe dulu baru kemudian pindah platform lagi dan ambil kereta yang berhenti di Town Hall. Karena pintu keluarnya begitu banyak yang masing - masing pintu mnenuju ke jalan yang berbeda, sulit jelaskannya, namun ambil dech pintu yang keluar ke jalan George, kemudian cari yang toko coklat "Haigh's Chocolate' (33.8704S ; 151.2068E).
Coklat yang dijual di sini memang agak mahal namun katanya sich enak, sehingga banyak direkomendasikan untuk turis. Memang mahal sich boo..... 1 batang saja bisa berharga A$ 35 untuk yang 300 gr, sekitar 280 ribuan....hhhmmm....
Selesai belanja di sini oleh petugas kasirnya aku diperbolehkan untuk mendapatkan 2 butir coklat dan aku boleh pilih...hhhmmm aku pilih dan saat aku makan, memang nikmat sich, tidak ada coklat yang nempel di gigi, so ini bener - bener dark coklat kualitas bagus nich....pantas mahal.....

Sebenarnya banyak toko coklat di area ini seperti di Victoria Building dan sekitarnya, karena George Street ini adalah area pertokoan, jadi semua jenis barang ada yang jual di sini, namun tidak semuanya juga berkelas pokoknya campur aduk dach... coklat juga ada yang jual cuma seharga A$ 8 untuk yang 300 gr.....hehehehe... soal rasa ngga tahu yach, aku belum coba.

Keluar masuk toko tanpa terasa sudah hampir jam 8 malam namun tokonya belum semuanya tutup khususnya jika yang jualnya orang pendatang, padahal informasi yang aku terima dari pihak hotel toko - toko di sini akan tutup pada jam 6 malam.

Asumsi aku sich, orang bule lebih mementingkan kepentingan pribadi jadi semuanya sesuai dengan kontrak tapi saat kerja benar - benar fokus. Jadi jika kontraknya kerja sampai jam 6 malamm, ya sudah begitu waktunya akan tutup, namun di jam kerja tidak mau di ganggu untuk urusan pribadi, beda banyak yang dengan orang di Indo, klo kerja masih mau di ganggu untuk urusan gossip tapi jam kerja juga mau klo harus lembur - lembur....hehehehehhee......, mana yang lebih baik aku ngga tahu dech....

Sebelum pulang aku sempat beli makan juga yang mudah dijumpai saja yaitu, burger kembali tapi kali ini pesan yang regular saja.

Sydney Report : Day 4

Hari Ke 4

Bangun pagi hari ini sebenarnya agak terlambat karena jam 7.30 aku baru turun makan jadi hanya sempat makan roti sepotong dan apple juice saja sebentar terus sudah bergabung dengan rekan - rekan lainnya di lobby yang sudah bersiap - siap untuk berangkat.

Seperti hari kemarin selesai training hari ini jam 5 sore, trus kami kembali ke hotel dan janji untuk ketemu di lobby jam 6.30 untuk pergi santap malam bersama.

Sesuai dengan kesepakatan semuanya telah berkumpul di lobby kemudian berangkat sama - sama, yang unik juga kali ini saat saya tanya mengapa kita naik taksi bukankah ada mobil? Mereka hanya tersenyum dan bilang karena ini urusan pribadi untuk makan malam bersama, sedangkan mobil untuk urusan kantor....wuiihhh... pembatasannya jelas yach, kaya di Indo rasanya semua dimungkinkan.

Karena alasan inilah, maka waktu bayar taksi juga kita bagi bertiga, sesuai dengan jumlah penumpangnya walaupun Mr. James yang pegang salah satu negara bagian di Ausie ini menolak pada mulanya.

Kita makan di rest Chinese, Blue Ginger Rest yang terletak di Darling Street area Leichhardt (33.8578S ; 151.1827E). Soal rasa mantap dech, tapi tentunya rest ini ngga halal yach, .... sate daging babinya ....hhhmmm....mantap dach... orang bule juga lahap.

Rombonganku yang datang dari Pullman Hotel lebih dulu hadir, kemudian di susul oleh rombongan yang memang tinggal di Sydney dan mereka membawa Wine sendiri...sekitar 6 botol dach, dan yang terakhir rombongan dari US, alasan mereka terlambat karena masih jet lag boooo....... jadi sempat tertidur katanya.

Kami makan dan ngobrol hingga larut malam trus balik ke hotel dech.

Sydney Report : Day 3

Pagi aku terbangun jam 5 setelah alarm di hp berbunya trus mandi dan sempat setrika baju yang akan dipakai nanti, berhubung alat setrika juga tersedia dan sempat juga konek ke internet untuk lihat email.

Turun makan pagi jam 6.30 namun ngga bisa ketemu nasi, semuanya Western style dan jam 7.45 aku bertemu dengan Mr. Breet dan beberapa rekan - rekan lain yang belum aku kenal untuk berangkat sama - sama ketempat meeting dengan mempergunakan mobil yang dibawa Mr Breet.

Hari ini meeting selesai jam 5 sore, dan saat balik ke hotel aku bersama Mr. Colin dan Mr. Geoff. Di mobil Mr. Colin yang base stationnya di Melbourne mengeluarkan seperangkat alat GPS untuk menunjukkan arah balik ke hotel.

Sebenarnya Mr. Colin selaku principal ngajak makan bareng, tetapi kupikir lebih bebas jalan sendiri lagian besok secara resmi juga makan bersama.

Kali ini saya pergi ngga jauh, karena di seputaran Olympic tidak ada tempat makan yang cocok jadi saya cuma ke Lidcombe saja, 1 stasiun dari hotel dan keliling di sana.

Aku jumpa 1 restaurant Vietnam yang terkenal dengan Noodllenya jadi aku masuk ke situ dan untuk rasa lumayan. Nama restaurantnya Vietnam Noodle Rest di posisi 33.8643S ; 151.0437E.
Harga juga ngga terlalu mahal sich menurutku karena untuk seluruh makanan itu aku habiskan A$ 8.8, sekitar 70 ribuan rupiah dech.

Sempat jalan juga di seputaran Lidcombe namun ini bukan area pertokoan jadi semuanya masih traditional market banget dan kebanyakan orang pendatang yang berdagang di sana seperti Chinese, Japanese, Vietnamese dan ada juga yang dari Thailang. Jadi setelah keliling di seputaran area ini semua jenis restaurant tersedia lho....

Sydney Report : Day 2

Hari ke 2

Pagi ini aku terbangun karena lampu pesawat menyala dan pramugari kembali wira wiri mengantarkan makanan penumpang, sementara di luar masih gelap, kaga kelihatan apa - apa. Uuuaaahhh nyaman juga tidur karena aku di kelas ekonomi namun 1 baris 3 kursi itu cuma aku sendiri jadi tidur lurus kaya di kelas bisnis dan bantalnya juga banyak jadi enak buat nyangga kepala.

Pagi ini aku makan roti dan apple juice saja, mau minta wine koq kayanya ngga cocok nich, karena semalam sdh cukup di tambah 1 kaleng coca cola.

Lirik jam, lho masih jam 4.20 lewat waktu Sydney, jadi emang masih pagi sekali, trus selesai makan pilotnya mengumumkan sebentar lgi pesawat akan mendarat dan kulihat keluar semua masih gelap di bawahpun tidak ada lampu - lampu, sementara dicakrawala hanya tampak garis merah orange tipis sekali.

Sesaat sebelum mendarat baru terlihat aku itu terbang di atas laut karena ada riak gelombang laut di bawah dan beberapa kapal laut yang berlayah gagah dengan benderanya masing - masing, sementara langit juga sudah semakin terang.

Di Imigrasi lancar, dan telah aku putuskan untuk naik kereta saja ke Pullman Olympic Hotel tempat aku bermalam selagi masih pagi dan bisa santai karena hari minggu ini acara belum berjalan.


Jadi begitu keluar dari Imigrasi aku belok ke kanan dan lurus terus hingga mentok ke ujung terus naik lift turun ke lantai Ground. Keluar dari lift belok ke kiri dan jalan terus nanti akan ketemu pintu masuk ke platfrom kereta. Pusing juga lihat jadwal dan platform berapa akhirnya aku datangi saja penjual tiketnya dan aku bilang mau beli tiket ke Pullman Olympic Hotel dan minta diinformasikan jalur keretanya yang mana. Bayar seharga AUD 11, trus diberitahu jalur-jalur yang saya harus ambil. Cara menerangkannya sich cukup baik, namun klo dibilang kasar bener juga tuch, cara memberikan tiketnya setengah dilempar gitu dech, dan selanjutnya ketika kuperhatikan hampir semuanya pelayanan di sini memang begitu.

Sebenarnya petunjuknya cukup jelas hanya saja aku belum paham benar ke mana tujuanku jadi agak ribet mending tanya dech, tapi jika sudah tahu kemana tujuannya tinggal beli tiket di mesinnya yang sudah diurutkan berdasarkan abjad koq.
Sesuai dengan yang diinformasikan dari Airport station aku turun di Central kemudian pindah platform yang melalui Lidcombe. Untuk pindah platform ini aku harus naik ke atas dulu dan di atas sana aku bisa lihat papan informasinya di platform berapa kereta yang akan melalui Lidcombe lewat, juga bisa pilih apakah yang mau berhenti di setiap station or limited station, namun total waktu yang dibutuhkan dari saat baca sich sama, karena jalurnya khan cuma 1.
Turun di Lidcombe sebenarnya aku sudah benar pindah ke platform 1 yang ke arah Olympic Park namun aku tidak membaca dengan teliti petunjuk yang tertulis di dinding station itu sampai petugas stasiunnya tanya aku mau kemana? Karena di rel itu ngga ada keretanya, malu sich dan itu memang salahku juga padahal petunjuknya cukup jelas.
Jadi aku harus jalan dulu sekitar 50 meter dan nanti di depan baru pindah jalur lagi untuk rel kereta yang ke arah Olympic Park.


Keluar dari stasiun terakhir yang sepi banget itu, karena di arena olympic ini tinggal kenangannya saja atau juga karena hari ini Minggu dan masih pagi lagi baru sekitar jam 7.
Sisa kenangan Olympic ini juga masih laku dijual lho, karena ada tour setiap harinya sesuai dengan jam yang telah ditentukan untuk masuk ke lokasi stadium.
Hotel Pullman sendiri sudah terlihat sejak aku keluar dari stasiun. Aku juga mencoba gps yang ada di E90 ku namun tidak berfungsi dengan baik, belum ganti kartu lokal sich jadi internet connectionnya tidak ada.


Di hotel masih terlalu pagi dan belum ada kamar buatku, jika mau tunggu sekitar 1/2 jam lagi akan tersedia kamar, namun karena aku mau jalan2 jadi aku bilang titip saja dulu bagasiku nanti malam baru aku kembali ke hotel.
Dari sana aku minta petugas informasi hotel tunjukkan jalan ke Manly, sebenarnya sudah sempat saya browsing dan print waktu di indo, namun ketinggalan.


Setelah mendapat keterangan yang cukup aku kembali ke Olympic stasiun yang jaraknya ngga sampai 100 m itu, dan lihat jam operasi kereta ternyata semua samapi dengan jam 12 malam, aman dech.

Beli tiket di sini untuk mingguan / bulanan bisa lebih murah dan bebas dipergunakan berapa kalipun sesuai dengan tenggang masa berlakunya namun perhatikan juga warna relnya karena mungkin berbeda operatornya sehingga jika pindah maka akan ada biaya tambahan.
Aku ngga ambil pusing dengan tiket tersebut karena aku akan lebih banyak training dan meeting sehingga tidak mungkin jalan tiap hari so aku beli ketengan saja. Aku cuma beli tiket ke Circular Quay pulang pergi seharga AUD 9 dan perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam.
Dari Circular Quay aku turun ke bawah dan langsung menuju ke port dan ambil ferry di wharf 3 dan bayar AUD 11.5 untuk nyebrang ke Manly yang memakan waktu sekitar 35 menit.

Sampai di Manly aku ke information center untuk mencari tahu tempat penyewaan sepeda, aku sewa yang jenis mountain bike untuk seharian seharga AUD 33, dan beli asuransi (optional) AUD 3. Petugasnya juga memberikan petunjuk area mana saja yang bagus untuk dikunjungi dan tingkat kesulitan medannya nanti.
Aku juga menyempatkan diri untuk membeli kartu telp perdana yang uniknya untuk mencari kartu ini cukup berkunjung ke mini market sejenis 7 evelen gitu dan bisa kita dapatkan kartunya, proses registrasi butuh passport. Selesai aku coba kembali GPS nya dan sukses.

Berbekal petunjuk yang telah diberikan petugas penyewaan sepeda dan gps di E90 aku ambil jalur berbukit yang sebenarnya intermediate saja dan difoto tampaknya menarik, tapi emang aku kuli bensin yang tinggal injak gas di Jakarta sekarang naik sepeda, ampun dech walau pake jenis mountain bike yang bisa atur gigi, tetap saja aku harus istirahat beberapa kali ngga kuat booo......kalah di nafas dan otot kaki.

Melelahkan namun menyenangkan karena udaranya bersih dan sejuk, tempat yang aku tuju sendiri sebenarnya masih kalah jauh dech dibandingkan pemandangan di Indo namun di sini terawat dan bersih sekali, dilihat dari atas lautnya sendiri biru sekali dan hanya sedikit dibagian tertentu yang berpasir sisanya batu karang semua.

Jalan turun tentunya sangat menyenangkan sekali tertiup angin pantai yang sejuk dan kali ini tujuanku adalah pantai yang tadi kulihat dari atas, dan semakin mendekati pantai perutku terasa lapar dan jam sudah menunjukkan jam 2, jadi sebelum ke pantai aku beli makanan dulu. Banyak restaurant disana namun rencanaku beli makanan saja untuk kubawa ke pantai, jadi burger pilihanku. Tidak sulit mendapatkan burger dan seperti biasa di Indo aku pesan yang ukuran jumbo + kentang. Tapi waktu datang pesananku itu besarnya wuiiihh....besarnya ngga ketulungan.....

Di pantai tersedia meja - meja untuk pengunjung makan atau berkumpul dan semuanya gratis, namun dimeja juga tertulis permintaan setelah selesai dipergunakan yang meminta kita untuk membersihkan sisa makanan dan membuangnya ke tempat yang telah tersedia.

Makan sambil memandang lautan nyaman dan tenang sekali diselingi dengan teriakan anak - anak kecil di pantai serta suitan burung - burung laut. Ombak laut masih lebih besar di pantai Kuta Bali, jadi walaupun banyak peselancar yang mencoba bermain tetap belum mendapatkan ombak yang cukup besar.

Menjelang sore ombaknya semakin besar dan kemudian disertai dengan butiran -butiran halus air yang menyerupai hujan gerimis dan membentuk embun di kacamataku.
Udara juga sudah semakin dingin, walaupun aku berjaket dengan berdiam diri seperti itu ternyata dinginnya cukup menusuk tulang. Aku makan juga tidak habis, mau gimana lagi ukurannya yang benar -benar jumbo membuat aku kekenyangan.

Selesai makan aku berencana menyusuri pantai hingga ke ujung dan nanti bisa dilihat ada karang yang bolong dan kita bisa melewatinya untuk sampai di seberang area dan keluar dari lingkunan pantai. Sayang cita-cita itu tidak tercapai karena diparuh perjalanan kakiku kram. Sakit banget, rupanya tanjakan di bukit tadi yang tidak biasa aku lakukan membuat kakiku kram.

Saat serangan terjadi masih dijalur sepeda pantai, jadi langsung saja berhenti dan aku cari pohon untuk pegangan, sakit sekali booo, dan belum bisa lepas dari sepeda, karena kakiku harus berdiri tegak klo dikendurkan ototnya akan narik bisa nangis dech nahan sakitnya. Kira - kira 15 menitan gitu baru perlahan sepeda aku lepaskan dan tergolek di pasir sehingga aku bisa sedikit melangkah keluar dari sepeda dan berjalan kaya robot.

Setelah serangan hilang aku putuskan untuk kembalikan sepeda saja dan membatalkan kunjungan ke karang itu, untuk selanjutnya ke dermaga kembali ke Circular Quay.
Di atas Ferry aku sempat terlelap beberapa saat dan terbangun sesaat sebelum merapat. waktu sudah menunjukkan jam 6, namun suasana sudah sepi.
Jalan di seputaran Circular Quay sudah banyak toko yang tutup atau sepi pengunjung, sempat lihat bangunan tower clock namun tidak menarik menurutku. Ingin hati mau ke Botanical Royal Garden, namun kakiku sudah mulai senut - senut lagi, so balik langsung ke hotel setelah sebelumnay sempat sms ke Mr. Breet untuk janji ketemuan besok di lobby hotel.

Sydney Report : Day 1

Hari ke 1

Pagi ini setelah mengantar anak2 ke halte jemputan bis sekolah, aku diantar istri melanjutkan perjalan ke arah bandara. Cuaca Jakarta sendiri di hari Sabtu, 15 Agustus 2009 ini cerah sehingga perjalanan dari Kebon Jeruk ke bandara hanya memakan waktu 1/2 jam saja. sedikit terhambat di tol tol tadi gara2 ada mobil yang nyemplung ke jalur yg sedang dibangun dan tipikal orang Indo kali yach, semua kendaraan memperlambat lajunya ingin lihat (nolong sich kaga), jadi macet panjang dach, proses check in dan imigrasi lancar.

Pesawatku transit di Singapore dan sudah cukup lama ngga datang ke Singapore ini jadi sedikit bingung, apalagi begitu keluar dari pesawat langsung di arahkan jalannya dan sepanjang jalan dijaga oleh petugasnya, ngga sadar jika aku ini diarahkan untuk menuju suatu area dan disana harus melewati x-ray lagi dan semua isi tas harus dikeluarkan, jaket juga dilepas. Busyeet takut bener ada bom kali yach, dan ternyata memang hanya pesawat dari Indo saja yang penumpangnya diharuskan masuk ke area itu, sedangkan penerbangan lain ngga tuch.

Sempat log in dulu selagi gratis nich trus ngantri dech di Imigrasi, karena penerbangan lanjutanku malam hari nanti jadi sekarang mau jalan-jalan ke Mustafa dulu dech.
Di kantong masih ada tiket EZ Link, jadi sempat cek saldo trus naik MRT dech ke jurusan Joo Koon dan nanti turun di Outram Park trus pindah line ke jurusan Punggol dan turun di Ferrer Park. Jadi ngga usah keluar pintu lagi tinggal jalan saja dan pindah terminal. Total biayanya adalah $1.62

Di Mustafa center lengkap semua barang apa saja rasanya ada baik buat cewek or cowok sich, trus diseputaran situ juga banyak tempat makan Chinese food, Indian food bahkan masakan padang ada juga.

Balik ke airport kira-kira 1 jam sudah sampai trus aku keliling di terminal 3 nich, selagi masih ada waktu sekitar 2 jam lebih. Aku juga membawa laptop jadi daripada menggunakan fasilitas internet gratis bandara yang dibatasi waktunya mending aku pakai laptop sendiri saja dan aku datang ke information center minta user name and password wifi yang gratis kebetulan letaknya pas setelah melewati imigrasi, trus sempat pijat kaki juga gratis nich, yang letaknya di belakang information center tersebut. Dari situ sempat nonton movie (gratis) juga yang letaknya di lt 3 jadi harus naik escalator lagi, namun filmnya aku ngga suka.

Turun kembali ke lantai 2 dan aku dapatkan area untuk letakkan laptop sambil di charge lumayan untuk kerja nanti malam di pesawat, tempatnya di belakang information center juga dan ngga jauh dari Starbuck CafĂ©, yang dibelakangnya banyak berderet kursi – kursi tidur yang bisa dipergunakan secara gratis untuk istirahat ataupun tidur.