Friday, August 21, 2009

Sydney Report : Day 6

Pagi ini aku bangun agak siang nich, sekitar jam 8.30 baru sempat sarapan pagi dan seperti biasa hanya sepotong roti dan 2 gelas jus apple saja. Terus sesuai dengan rencana yang semalam aku sempat susun jadi pagi ini rencananya aku mau berkunjung ke St. Mary Cathedral, dan dilanjutkan ke Royal Botanical Garden dan jika masih memungkinkan aku juga mau main ke Opera house di seputaran Circular Quay situ.

Di Station Olympic aku beli 2 macam tiket, yang pertama adalah ke Station City yang aku beli pulang pergi dan 1 tiket lagi untuk nanti siang ke Airport seharga A$ 11.7.....hhhmm jadi aman dach nanti jika mau beli sesuatu tidak mikir lagi apakah dana untuk pulang masih cukup.

Dalam perjalanan ke St. City aku sempat masukkan koordinat St. Mary dan begitu keluar dari St.City trus aku hidupkan gps dan dengan dipandu perangkat tersebut aku dengan yakinnya berjalan mengikuti arah tersebut, tapi………, pas sampai dengan koordinat yang tadi aku masukkan lho tidak ada tuch Katedral yang dimaksud…so..? Bingung aku, akhirnya cek lagi ternyata aku yang salah …jadi koordinat yang aku masukkan itu adalah jalan St. Mary bukan nya bangunan katedral St. Mary, akhirnya aku masukkan ulang dan ternyata meleset lumayan jauh juga nich, jadi tadi aku jalannya agak memutar.

Koordinat yang terakhir aku masukkan benar, karena dari jauh sudah terlihat adanya bangunan gereja katedral yang megah tersebut, dan ternyata ini juga merupakan salah satu obyek wisata di sana, karena nampak banyak turis yang sedang berfoto – foto di sana dan ketika aku masuk…wuiiihhh… megah dan anggun lho serta cantik lagi. Di dalam juga boleh foto – foto dan ada serombongan anak sekolah yang sedang belajar mengenai perjalanan hidup Yesus serta bangunannya sendiri di pandu oleh guru mereka. Aku menyempatkan diri berdoa sejenak sebelum akhirnya aku keluar dari katedral tersebut melalui pintu yang lain.

Di seberang dari Katedral ini ada sebuah taman yang tidak terlalu luas dan banyak ornament seninya, di sebut sebagai Hyde Park, dimana aku juga sempat menginjakkan kaki di sana. Kemudian menyusuri taman itu kea rah utara, maka di seberang jalan sudah ad ataman lagi yang di sebut sebagai Domain Park.

Domain Park ini adalah taman yang cukup luas dan menyambung dengan Royal Botanical Garden, sebagai salah satu tujuan rencana perjalananku hari ini. Domain Park sendiri di tengahnya terdapat lapangan rumput yang luas dan saat aku berada di sana banyak orang yang sedang berjemur di bawah matahari pagi dan berlari – lari mengelilingi lapangan rumput tersebut. Di sekelilingnya ada jalan setapak yang rindang dan cukup banyak bangku – bangku untuk kita beristirahat. Aku juga sempat duduk di salah satu bangku taman tersebut sejenak untuk menikmati suasana pagi menjelang siang ini sambil mendengarkan kicauan burung.

Di ujung Domain Park aku menjumpai sebuah pintu gerbang dan itu adalah pintu masuk dari Royal Botanical Garden. Jadi taman ini terbuka untuk umum, gratis namun hanya terbuka dari jam 6 pagi sampai dengan jam 5 sore saja, setelah itu akan tertutup. Kemudian yang menarik juga saat memasuki taman tersebut adalah adanya pengumuman yang menganjurkan kita untuk berjalan menginjak rumput di dalam taman tersebut, walaupun tetap tersedia jalan beraspal. Mengapa? Karena menurut pengumuman tersebut dengan menginjak rumput, mendekati tanaman dan menghirup baunya kita akan semakin sadar akan perlunya menjaga kelestarian alam.

Di Royal Botanical Garden ini juga dilarang untuk membawa sepeda,hewan dan permainan bola jadi memang hanya dipergunakan untuk pejalan kaki saja, dan banyak pengunjung taman yang berolah raga dengan berlari. Bingung juga lho jam segini masih banyak yang berolah raga lari dan jika dilihat dari penampilannya masih usia produktif, jadi apa mereka ngga kerja or mahasiswa?

Di taman ini juga banyak saya lihat pasangan – pasangan muda yang duduk di rumput sambil membaca atau tidur – tiduran saja.
Sedikit agak masuk mendekati bagian tengah taman akan dijumpai sebuah bangunan tempat menjual cendera mata dan juga bagian informasi mengenai taman ini. Di sana kita bisa mendapatkan peta taman secara gratis dan pada jam – jam tertentu juga akan disediakan tour guide yang akan membawa kita keliling taman dan semuanya gratis lho tentunya dengan berjalan kaki.

Jika lelah berjalan kita bisa menggunakan kereta keliling dengan biaya AUD 10, tapi buatku sich dengan berjalan di dalam hutan kota lebih tepatnya sangat menyenangkan, trus setelah aku pelajari peta sejenak aku tertarik untuk berkunjung ke Opera House yang jika dilihat dari peta tidak jauh dari ujung taman ini.

Sesuai petunjuk tersebut aku mengikuti jalan dan kadang – kadang memotong dengan menginjak rumput, akhirnya aku sampai di tebing bibir pantai, tidak terlalu tinggi dan banyak sekali pelari yang berlari mengitari tebing pantai ini, dan terlihat juga gedung opera house di salah satu ujung pantai….jadi aku ikut juga menyusuri tebing tersebut kearah bangunan yang popular tersebut.

Ternyata kita bisa masuk ke areal bangunan tersebut langsung dari Royal Botanical Garden ini, jadi ada pintu lagi antara taman dan komplek banguan tersebut sehingga relative bersatu dan nyambung.

Di gedung Opera House ini aku menyempatkan diri masuk dan suasananya booo….. banyak orang tua yang bercengkrama dengan teman – temannya membentuk kelompok di kedai kopi, suasananya tenang walaupun banyak kelompok dan tidak berisik. Di lantai 2 juga aku juga temui keadaan yang sama dan rupanya mereka semua sedang menantikan jam pertunjukkan salah satu konser musik di sana.

Dari lantai 2 gedung opera house ini juga aku bisa melihat area Circular Quay di seberang dari gedung Opera House ini terbentang Sydney Harbour Bridge yang juga sangat popular dan bila diperhatikan nampak titik kecil yang merayap naik, ternyata itu adalah turis yang sedang berjalan memanjat bridge tersebut, mungkin menarik dan memiliki sensasi tersendiri apalagi bilamana dilakukan pada malam hari, namun biayanya mahal sekali untuk ukuran aku….sekitar 1,2 juta rupiah untuk sekali naik saja.

Puas menikmati suasana itu aku kembali ke Royal Botanical Garden namun melalui sisi lain dari taman ini, dan dibagian ini tidak seramai yang di sisi sebelah sana yang berbatasan dengan pantai, jadi ini benar – benar jalan di tengah hutan kota dan suasananya lebih sepi walau tetap di sela-sela pohon ada saja pasangan yang sedang asyik membaca ataupun berdiskusi.

Di bagian ini aku juga menjumpai sebuah bangunan pemerintah yang disebut ‘Government House’ dari luar nampaknya indah dan sebenarnya kita boleh masuk gratis hanya saja harus disertai dengan tour leader. Jika sendiri seperti aku tidak diperkenankan masuk, dan setelah aku lihat tidak ada rombongan turis yang akan masuk, jadi aku tinggalkan…sebenarnya ingin masuk dan lihat bangunan tersebut erta taman yang ada di dalamnya.

Dalam perjalanan kembali ini, di salah satu lapangan rumput aku lihat ada bagian yang diberikan pita kuning seperti police line gitu, sehingga aku tertarik untuk menghampirinya dan ternyata di situ ada sejenis burung yang sedang mengerami telurnya…..busyett…. jika itu terjadi di Jakarta, maka telurnya ada di piring kali yach, dan burungnya di Pasar Pramuka.

Menembus Domain Park, kembali aku menjumpai Hyde Park di sisi yang lain dan terus aku berjalan untuk kembali ke Station City untuk kembali ke Pullman Hotel dan kembali ke Indonesia.

Singkat cerita sore hari aku sudah sampai di bandara dan check in juga tidak masalah namun muncul masalah ketika melewati imigrasi. Setelah di cek kemudian passportku di cap namun di bawa oleh petugasnya yang meminta aku mengikutinya dan aku di bawa ke sebuah meja khusus yang ada di bagian belakang dari loket imigrasi itu.

Sebelum berkata apa – apa si petugas wanita itu meletakkan passportku di bawah microscop dan memeriksa passportku….meneliti keasliannya barangkali, trus mulai dech dia tanya – tanya apa tujuanku ke sana, nginap di mana dan tujuan akhir dari perjalananku. Kemudian aku balik bertanya sebenarnya ada masalah apa? Karena saat aku masuk tidak bermasalah namun saat keluar mengapa dipermasalahkan. Dia bilang karena tanda tanganku berbeda antara yang di pass keluar dengan yang ada di passport, jadi akhirnya dia minta aku tanda tangan lagi di pass keluar tersebut, dan….tetap berbeda katanya. Bingung aku terus begitu aku minta lihat tanda tangan di passport, secara sepintas dia perlihatkan dan kembali aku tanda tangani…sama… lolos dech…….uuuhhh……

Menjelang tengah malam aku terbangun setelah pramugarinya wira – wiri membagikan snack, sementara lampu kabin juga sudah terang benderang. Aku Cuma minta jus apel dan sepotong roti saja, soale ngga biasa makan tengah malam gini…….

No comments:

Post a Comment