Friday, August 21, 2009

Sydney Report : Day 2

Hari ke 2

Pagi ini aku terbangun karena lampu pesawat menyala dan pramugari kembali wira wiri mengantarkan makanan penumpang, sementara di luar masih gelap, kaga kelihatan apa - apa. Uuuaaahhh nyaman juga tidur karena aku di kelas ekonomi namun 1 baris 3 kursi itu cuma aku sendiri jadi tidur lurus kaya di kelas bisnis dan bantalnya juga banyak jadi enak buat nyangga kepala.

Pagi ini aku makan roti dan apple juice saja, mau minta wine koq kayanya ngga cocok nich, karena semalam sdh cukup di tambah 1 kaleng coca cola.

Lirik jam, lho masih jam 4.20 lewat waktu Sydney, jadi emang masih pagi sekali, trus selesai makan pilotnya mengumumkan sebentar lgi pesawat akan mendarat dan kulihat keluar semua masih gelap di bawahpun tidak ada lampu - lampu, sementara dicakrawala hanya tampak garis merah orange tipis sekali.

Sesaat sebelum mendarat baru terlihat aku itu terbang di atas laut karena ada riak gelombang laut di bawah dan beberapa kapal laut yang berlayah gagah dengan benderanya masing - masing, sementara langit juga sudah semakin terang.

Di Imigrasi lancar, dan telah aku putuskan untuk naik kereta saja ke Pullman Olympic Hotel tempat aku bermalam selagi masih pagi dan bisa santai karena hari minggu ini acara belum berjalan.


Jadi begitu keluar dari Imigrasi aku belok ke kanan dan lurus terus hingga mentok ke ujung terus naik lift turun ke lantai Ground. Keluar dari lift belok ke kiri dan jalan terus nanti akan ketemu pintu masuk ke platfrom kereta. Pusing juga lihat jadwal dan platform berapa akhirnya aku datangi saja penjual tiketnya dan aku bilang mau beli tiket ke Pullman Olympic Hotel dan minta diinformasikan jalur keretanya yang mana. Bayar seharga AUD 11, trus diberitahu jalur-jalur yang saya harus ambil. Cara menerangkannya sich cukup baik, namun klo dibilang kasar bener juga tuch, cara memberikan tiketnya setengah dilempar gitu dech, dan selanjutnya ketika kuperhatikan hampir semuanya pelayanan di sini memang begitu.

Sebenarnya petunjuknya cukup jelas hanya saja aku belum paham benar ke mana tujuanku jadi agak ribet mending tanya dech, tapi jika sudah tahu kemana tujuannya tinggal beli tiket di mesinnya yang sudah diurutkan berdasarkan abjad koq.
Sesuai dengan yang diinformasikan dari Airport station aku turun di Central kemudian pindah platform yang melalui Lidcombe. Untuk pindah platform ini aku harus naik ke atas dulu dan di atas sana aku bisa lihat papan informasinya di platform berapa kereta yang akan melalui Lidcombe lewat, juga bisa pilih apakah yang mau berhenti di setiap station or limited station, namun total waktu yang dibutuhkan dari saat baca sich sama, karena jalurnya khan cuma 1.
Turun di Lidcombe sebenarnya aku sudah benar pindah ke platform 1 yang ke arah Olympic Park namun aku tidak membaca dengan teliti petunjuk yang tertulis di dinding station itu sampai petugas stasiunnya tanya aku mau kemana? Karena di rel itu ngga ada keretanya, malu sich dan itu memang salahku juga padahal petunjuknya cukup jelas.
Jadi aku harus jalan dulu sekitar 50 meter dan nanti di depan baru pindah jalur lagi untuk rel kereta yang ke arah Olympic Park.


Keluar dari stasiun terakhir yang sepi banget itu, karena di arena olympic ini tinggal kenangannya saja atau juga karena hari ini Minggu dan masih pagi lagi baru sekitar jam 7.
Sisa kenangan Olympic ini juga masih laku dijual lho, karena ada tour setiap harinya sesuai dengan jam yang telah ditentukan untuk masuk ke lokasi stadium.
Hotel Pullman sendiri sudah terlihat sejak aku keluar dari stasiun. Aku juga mencoba gps yang ada di E90 ku namun tidak berfungsi dengan baik, belum ganti kartu lokal sich jadi internet connectionnya tidak ada.


Di hotel masih terlalu pagi dan belum ada kamar buatku, jika mau tunggu sekitar 1/2 jam lagi akan tersedia kamar, namun karena aku mau jalan2 jadi aku bilang titip saja dulu bagasiku nanti malam baru aku kembali ke hotel.
Dari sana aku minta petugas informasi hotel tunjukkan jalan ke Manly, sebenarnya sudah sempat saya browsing dan print waktu di indo, namun ketinggalan.


Setelah mendapat keterangan yang cukup aku kembali ke Olympic stasiun yang jaraknya ngga sampai 100 m itu, dan lihat jam operasi kereta ternyata semua samapi dengan jam 12 malam, aman dech.

Beli tiket di sini untuk mingguan / bulanan bisa lebih murah dan bebas dipergunakan berapa kalipun sesuai dengan tenggang masa berlakunya namun perhatikan juga warna relnya karena mungkin berbeda operatornya sehingga jika pindah maka akan ada biaya tambahan.
Aku ngga ambil pusing dengan tiket tersebut karena aku akan lebih banyak training dan meeting sehingga tidak mungkin jalan tiap hari so aku beli ketengan saja. Aku cuma beli tiket ke Circular Quay pulang pergi seharga AUD 9 dan perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam.
Dari Circular Quay aku turun ke bawah dan langsung menuju ke port dan ambil ferry di wharf 3 dan bayar AUD 11.5 untuk nyebrang ke Manly yang memakan waktu sekitar 35 menit.

Sampai di Manly aku ke information center untuk mencari tahu tempat penyewaan sepeda, aku sewa yang jenis mountain bike untuk seharian seharga AUD 33, dan beli asuransi (optional) AUD 3. Petugasnya juga memberikan petunjuk area mana saja yang bagus untuk dikunjungi dan tingkat kesulitan medannya nanti.
Aku juga menyempatkan diri untuk membeli kartu telp perdana yang uniknya untuk mencari kartu ini cukup berkunjung ke mini market sejenis 7 evelen gitu dan bisa kita dapatkan kartunya, proses registrasi butuh passport. Selesai aku coba kembali GPS nya dan sukses.

Berbekal petunjuk yang telah diberikan petugas penyewaan sepeda dan gps di E90 aku ambil jalur berbukit yang sebenarnya intermediate saja dan difoto tampaknya menarik, tapi emang aku kuli bensin yang tinggal injak gas di Jakarta sekarang naik sepeda, ampun dech walau pake jenis mountain bike yang bisa atur gigi, tetap saja aku harus istirahat beberapa kali ngga kuat booo......kalah di nafas dan otot kaki.

Melelahkan namun menyenangkan karena udaranya bersih dan sejuk, tempat yang aku tuju sendiri sebenarnya masih kalah jauh dech dibandingkan pemandangan di Indo namun di sini terawat dan bersih sekali, dilihat dari atas lautnya sendiri biru sekali dan hanya sedikit dibagian tertentu yang berpasir sisanya batu karang semua.

Jalan turun tentunya sangat menyenangkan sekali tertiup angin pantai yang sejuk dan kali ini tujuanku adalah pantai yang tadi kulihat dari atas, dan semakin mendekati pantai perutku terasa lapar dan jam sudah menunjukkan jam 2, jadi sebelum ke pantai aku beli makanan dulu. Banyak restaurant disana namun rencanaku beli makanan saja untuk kubawa ke pantai, jadi burger pilihanku. Tidak sulit mendapatkan burger dan seperti biasa di Indo aku pesan yang ukuran jumbo + kentang. Tapi waktu datang pesananku itu besarnya wuiiihh....besarnya ngga ketulungan.....

Di pantai tersedia meja - meja untuk pengunjung makan atau berkumpul dan semuanya gratis, namun dimeja juga tertulis permintaan setelah selesai dipergunakan yang meminta kita untuk membersihkan sisa makanan dan membuangnya ke tempat yang telah tersedia.

Makan sambil memandang lautan nyaman dan tenang sekali diselingi dengan teriakan anak - anak kecil di pantai serta suitan burung - burung laut. Ombak laut masih lebih besar di pantai Kuta Bali, jadi walaupun banyak peselancar yang mencoba bermain tetap belum mendapatkan ombak yang cukup besar.

Menjelang sore ombaknya semakin besar dan kemudian disertai dengan butiran -butiran halus air yang menyerupai hujan gerimis dan membentuk embun di kacamataku.
Udara juga sudah semakin dingin, walaupun aku berjaket dengan berdiam diri seperti itu ternyata dinginnya cukup menusuk tulang. Aku makan juga tidak habis, mau gimana lagi ukurannya yang benar -benar jumbo membuat aku kekenyangan.

Selesai makan aku berencana menyusuri pantai hingga ke ujung dan nanti bisa dilihat ada karang yang bolong dan kita bisa melewatinya untuk sampai di seberang area dan keluar dari lingkunan pantai. Sayang cita-cita itu tidak tercapai karena diparuh perjalanan kakiku kram. Sakit banget, rupanya tanjakan di bukit tadi yang tidak biasa aku lakukan membuat kakiku kram.

Saat serangan terjadi masih dijalur sepeda pantai, jadi langsung saja berhenti dan aku cari pohon untuk pegangan, sakit sekali booo, dan belum bisa lepas dari sepeda, karena kakiku harus berdiri tegak klo dikendurkan ototnya akan narik bisa nangis dech nahan sakitnya. Kira - kira 15 menitan gitu baru perlahan sepeda aku lepaskan dan tergolek di pasir sehingga aku bisa sedikit melangkah keluar dari sepeda dan berjalan kaya robot.

Setelah serangan hilang aku putuskan untuk kembalikan sepeda saja dan membatalkan kunjungan ke karang itu, untuk selanjutnya ke dermaga kembali ke Circular Quay.
Di atas Ferry aku sempat terlelap beberapa saat dan terbangun sesaat sebelum merapat. waktu sudah menunjukkan jam 6, namun suasana sudah sepi.
Jalan di seputaran Circular Quay sudah banyak toko yang tutup atau sepi pengunjung, sempat lihat bangunan tower clock namun tidak menarik menurutku. Ingin hati mau ke Botanical Royal Garden, namun kakiku sudah mulai senut - senut lagi, so balik langsung ke hotel setelah sebelumnay sempat sms ke Mr. Breet untuk janji ketemuan besok di lobby hotel.

No comments:

Post a Comment